Pabrik Foxconn di Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok, yang dikenal sebagai produsen elektronik kontrak terkemuka di dunia, telah memasuki fase puncak produksi seiring dengan semakin dekatnya peluncuran seri iPhone 16. Hal ini memicu lonjakan permintaan tenaga kerja yang signifikan, menurut keterangan dari sumber internal dan perekrut yang dikutip dari Global Times.
Rekrutmen besar-besaran di pabrik Foxconn di Zhengzhou ini menjadi sorotan, dengan laporan bahwa gaji bulanan maksimum untuk pekerja biasa mencapai sekitar 7.000 yuan (sekitar $976) hingga 8.000 yuan, angka yang tergolong tinggi tahun ini.
"Saat ini kami sedang berada di puncak musim perekrutan. Gaji bulanan sekitar 8.000 yuan, dengan upah per jam sebesar 25-26 yuan. Kami membutuhkan banyak pekerja dan akan menerima sebanyak mungkin, terutama untuk produksi seri iPhone 16," ujar seorang manajer perekrutan bermarga Wu di pabrik Foxconn Zhengzhou dikutip dari Global Times.
Sekitar 50.000 pekerja baru telah direkrut dalam dua minggu terakhir dan lebih banyak lagi yang dibutuhkan, kata agen perekrutan Chen Da, seperti dilaporkan oleh ifeng.com.
Musim produksi puncak bagi Foxconn berlangsung dari September hingga Desember setiap tahunnya. Dari Juli hingga Agustus, berbagai lokasi Foxconn mulai merekrut sejumlah besar pekerja lepas, menurut laporan media.
Baca ini juga :
» Apple Siapkan iPhone 17 Air, Diklaim Jadi iPhone Tertipis
» Enam Eks Karyawan Apple Tersandung Skandal Penipuan Donasi Amal
» Meskipun Dikeluhkan Amerika, Kemenperin Tetap Tegas Terkait TKDN!
» Rencana Apple Tanam Modal Rp 1,5 T, Termasuk Pembangunan Pabrik
» Apple Siapkan Siri Versi Baru, Lebih Pintar dan Siap Saingi ChatGPT!
Rekrutmen besar-besaran ini terjadi di tengah spekulasi bahwa seri iPhone 16 akan dirilis pada awal September.
Meskipun Apple telah mencoba mendiversifikasi rantai pasokannya dengan beralih ke AS dan negara-negara lain seperti India, hasilnya belum memuaskan. iPhone yang diproduksi di Tiongkok menawarkan kualitas yang lebih baik dengan biaya lebih rendah, kata Ma Jihua, seorang pengamat industri telekomunikasi veteran, dikutip dari Global Times.
"Beberapa model dasar iPhone dan komponen perangkat keras lainnya dapat dibuat di India, tetapi model kelas atas akan diproduksi di Tiongkok. Sebagian besar produksi Apple tetap berbasis di Tiongkok," ujar Daniel Ives, analis riset ekuitas senior di Wedbush Securities, yang dikutip oleh Yicai.
Ma juga mencatat bahwa Tiongkok memiliki rantai pasokan yang lebih matang dibandingkan dengan lokasi lain serta kapasitas produksi yang efisien. Hal ini mencakup jaringan pemasok komponen yang sudah mapan serta tenaga kerja yang berpengalaman dan terampil, menjadikan Tiongkok sebagai pusat manufaktur yang tak tergantikan.
Namun, beberapa media Barat terus menggembor-gemborkan klaim bahwa "Foxconn meninggalkan daratan Tiongkok," mengabaikan fakta bahwa Foxconn terus meningkatkan investasi di pasar daratan dan memperdalam kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sana.
Young Liu, CEO dan ketua Foxconn, membantah isu "relokasi" Foxconn kepada Global Times, sambil menambahkan bahwa memiliki dua atau lebih pemasok di industri besar adalah hal yang cukup normal.
Pada bulan Maret, CEO Apple Tim Cook tiba di Shanghai dan menegaskan kembali peran tak tergantikan Tiongkok dalam rantai pasokannya.
Menurut daftar rantai pasokan yang dirilis oleh Apple pada bulan April tahun ini, terdapat 155 pabrik di daratan Tiongkok pada tahun fiskal 2023, yang menempati peringkat pertama dalam jumlah absolut.
Pada bulan Juli, Foxconn menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan pemerintah provinsi Henan untuk membangun gedung markas bisnis baru di Zhengzhou, dengan tahap pertama proyek ini didukung oleh total investasi sekitar 1 miliar yuan.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...