NEWS

CEO Anantarupa dan Staf Angkat Bicara Terkait Isu Gagal Bayar Gaji: Kami Masih Berjuang

Felixbridicthus Arlinyka Putra   |   Kamis, 24 Apr 2025


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Anantarupa Studios, pengembang di balik game Lokapala, tengah menjadi sorotan publik usai mencuatnya isu keterlambatan pembayaran gaji kepada para karyawan sejak November 2024. Isu ini menyebar luas di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas gamer Indonesia, terutama mereka yang telah lama mendukung Lokapala sebagai game MOBA lokal kebanggaan nasional.

Menanggapi polemik ini, CEO Anantarupa, Ivan Chen, dan salah satu staf internal, Haryadi Fathani, akhirnya memberikan klarifikasi terbuka melalui media sosial mereka.
Baca ini juga :


» Kayes Resmi Cabut dari ONIC Esports Setelah Hampir 4 Tahun:
» [RUMOR] Leaker Bocorkan PlayStation 6 Akan Mulai Beredar di Tahun 2027, Tidak Terlalu Cepat?
» Pandoland, Game Baru dari Developer Pokémon, Sekarang Sudah Bisa Dimainkan Global!
» KONAMI Luncurkan Serial Anime Pendek Yu-Gi-Oh! CARD GAME THE CHRONICLES
» BTR Finn Kena Hujat Usai Taunting RRQ di Week 4 Day 3, Komentar IG Tembus 5 Ribu!


Ivan Chen: “Ini Murni Kesalahan Saya”


Melalui komentar Instagram ecommurz, Ivan secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terdampak, termasuk karyawan dan mitra kerja. Ia mengakui bahwa Anantarupa tengah menghadapi tekanan finansial yang berat, dan berbagai upaya penggalangan dana yang telah dilakukan belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

“Ini adalah tanggung jawab saya, dan murni kesalahan saya. Namun saya tetap berada di sini dan berusaha menyelesaikan seluruh tanggung jawab tersebut,” tulis Ivan dalam pernyataannya.

Ivan juga menegaskan bahwa dirinya tidak kabur atau menghilang, melainkan masih aktif bekerja di kantor bersama tim yang tersisa, dan terus mencoba menjaga semangat untuk bangkit kembali demi masa depan industri game lokal.

Staf Anantarupa: “Kami Tetap Masuk Kantor, Meski Tanpa Gaji”

Hal senada juga disampaikan oleh Haryadi Fathani, salah satu staf Anantarupa yang membagikan ceritanya melalui Facebook. Ia menjelaskan bahwa mayoritas karyawan saat ini memilih untuk diam, mengambil unpaid leave, atau mencari pekerjaan freelance untuk bertahan hidup.

“Kami yang masih di sini tetap berjuang, tetap masuk kantor, dan berharap akan ada keajaiban,” ungkapnya.

Haryadi juga menggambarkan kondisi internal perusahaan saat ini yang serba terbatas. Seluruh tim kini bekerja di satu ruangan yang sama, menggunakan peralatan seminimal mungkin, bahkan fasilitas kecil seperti snack saat meeting pun sudah tidak tersedia.

Bukan Seperti Kasus Brandoville

Dalam pernyataannya, Haryadi juga menegaskan bahwa staf Anantarupa menolak disamakan dengan kasus-kasus seperti Brandoville, yang pernah menjadi sorotan karena dugaan kaburnya pihak manajemen tanpa tanggung jawab.

“Kami tidak kabur, tidak menghilang, dan tidak melepaskan tanggung jawab. Kami masih ada di sini dan berusaha bersikap transparan,” tegasnya.

Pernyataan ini menjadi penanda penting bahwa meski dalam kondisi sulit, pihak Anantarupa tetap memilih untuk menghadapi masalah secara terbuka, bukan lari dari tanggung jawab.

Isu ini tentu menimbulkan dilema di kalangan komunitas. Di satu sisi, ada rasa kecewa karena harapan terhadap pengembang lokal yang membawa semangat nasionalisme melalui game terganggu oleh persoalan manajemen. Namun di sisi lain, banyak pihak yang tetap ingin memberi dukungan, memahami bahwa membangun dan mempertahankan sebuah studio game di Indonesia bukanlah perkara mudah.

Kini, nasib Lokapala dan kepercayaan publik terhadap Anantarupa berada di ujung tanduk. Apakah ini akan menjadi momen refleksi untuk industri game lokal? Atau justru jadi pemicu dukungan baru bagi pengembang yang masih berjuang?

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru