Tahun 2025 menandakan perubahan besar bagi WhatsApp. Setelah dibeli Meta lebih dari satu dekade lalu, WhatsApp kini memasuki era monetisasi sejati. Mulai 16 Juni 2025, iklan resmi akan tampil di tab Status dan Channels berada. Ini adalah langkah paling signifikan untuk menjadikan WhatsApp sebagai alat bisnis yang lebih dari sekadar pesan instan.
WhatsApp tetap setia menjaga privasi obrolan pribadi—chat satu lawan satu, grup, serta panggilan tetap terenkripsi dan bebas iklan. Namun, Meta sekarang menempatkan iklan secara elegan dan tidak mengganggu di tab Updates, area dengan 1,5 miliar pengguna harian. Iklan ini hadir melalui Spam ringan di Status, Promoted Channels, dan Model Subscriptions Channel.
Meta memilih jalur monetisasi yang pintar, yaitu dengan tidak mengambil data dari chat pribadi, namun menggunakan data ringkas seperti lokasi, bahasa, preferensi Channel, dan profil iklan dari akun Meta (bila sudah terhubung) untuk menargetkan iklan. Privasi tetap tersentuh; nomormu tidak dibagikan kepada pengiklan.
Menurut analis, bila WhatsApp bisa menghasilkan rata-rata USD 6 per pengguna harian pada 1,7 miliar pengguna Updates, potensinya mencapai USD 10,2 miliar pendapatan per tahun pada 2028. Hal ini menjadi tonggak baru bagi WhatsApp. Mereka kini siap menyusul Facebook dan Instagram dalam hal pemasukan iklan.
Perubahan ini menyambut antusiasme dari kreator lokal dan usaha kecil. Kreator bisa menciptakan konten eksklusif melalui Channel berlangganan, sementara UMKM bisa menjangkau pelanggan baru melalui iklan tanpa masuk ke chat pribadi mereka melainkan hanya cukup di tab Updates.
Baca ini juga :
» Mark Zuckerberg Membuat Tim Elit Bernama “SuperIntelligence” Untuk Membuat AI Terbaru META
» Meta dan Google akan Menambah Jumlah Kabel Bawah Laut di Indonesia untuk Internet Cepat
» Instagram Rilis Edits: Aplikasi Editing Video Baru untuk Saingi CapCut
» Tarif Trump Bikin Harta Miliarder Teknologi Anjlok Rp 3.444 Triliun
» Instagram Uji Coba Fitur Komentar AI, Interaksi Sosial Jadi Tidak Autentik?
Meski strategi ini bersuara ambisius, beberapa perhatian muncul dari regulasi, terutama di Uni Eropa. Aktivis privasi mengkritik integrasi data lintas platform tanpa persetujuan eksplisit pengguna, menyebutnya “bait-and-switch” pengguna yang dipaksa menerima skema pembayaran atau iklan . Keberatan serupa muncul terkait transparansi penarikan komisi hingga 10% saat Meta mulai mengutip Channel berbayar.
WhatsApp kini telah resmi mendukung iklan pada Updates, membuka potensi monetisasi besar tanpa mengganggu pengalaman pesan pribadi. Pendiri WhatsApp sebelumnya berjanji “Iklan bukan untuk WhatsApp”, namun keputusan ini mencerminkan evolusi model bisnis Meta. Pengguna yang hanya memakai chat tidak akan terganggu, sementara kreator dan bisnis kini punya saluran baru untuk berkembang.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame