KotakGame

Jika ada franchise yang pantas untuk dikenang sebagai salah satu seri terbaik dan paling berpengaruh dalam sejarah industri video game, Resident Evil mungkin adalah yang pantas untuk menyandangnya. Pertama kali memulai debutnya sebagai game survival horror dengan konsep yang belum pernah ada sebelumnya, franchise ini sontak membawa nama besar Capcom sebagai developer paling sukses kala itu. Setelah merilis tiga seri dengan konsep gameplay yang sama (sudut pandang kamera statik dan elemen puzzle solving dominan) Capcom akhirnya memutuskan untuk merilis seri keempatnya dalam format third person shooter.

Resmi dirilis untuk PlayStation 2 pada tahun 2005 lalu, Resident Evil 4 merubah konsep gameplaynya secara keseluruhan dengan merubah posisi kamera yang tepat berada di bagian belakang karakter. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemain dalam menembak dan menggerakan karakter dengan refleks yang dapat menunjukkan sisi aksi dominan. Perubahan ini tentunya mengundang rasa khawatir para gamer yang takut akan hilangnya atmosfer horror dari tiga seri sebelumnya. Tapi setelah gamenya resmi dirilis, banyak fans dan kritikus terkejut dengan kualitasnya yang jauh lebih fenomenal. Tidak hanya masih mempertahankan kesan horror yang dominan, tapi game ini juga jauh lebih brutal dan menegangkan dari yang dibayangkan.

» Larissa Rochefort akan Cosplay Jadi Eve pada Peluncuran Stellar Blade di Indonesia! Kuota Terbatas
» Sales Rise of the Ronin Kalahkan Dragon’s Dogma 2 Di Jepang
» Deep Rock Galactic: Special Edition Package untuk PlayStation®5 Tersedia di Asia Sekarang!
» Laku Keras! Dragon's Dogma 2 Telah Terjual Lebih dari 2,5 Juta Kopi
» Bos PlayStation Jim Ryan Ungkap Jika PS2 Telah Terjual 160 Juta Unit di Seluruh Dunia

Dalam game ini kamu berperan sebagai karakter paling ikonik di franchise Resident Evil, yang tidak lain adalah Leon S. Kennedy. Dia adalah satu karakter utama di Resident Evil 2 yang akhirnya mendapatkan promosi tinggi di R.P.D, dan harus menjalani misi untuk menyelamatkan putri presiden Amerika Serikat yang diculik di kawasan Eropa (kemungkinan besar area pedalaman Spanyol). Misi yang harus dijalani Leon tentunya tidak mudah, karena dia harus berhadapan dengan ancaman warga desa yang berubah menjadi monster, makhluk raksasa, bahkan hingga anggota keagamaan sesat.

Berbeda dari seri sebelumnya dimana jumlah musuh cukup terbatas dan ada banyak ragam puzzle yang harus dipecahkan. Resident Evil 4 justru adalah kebalikannya, karena walaupun membobardir pemain dengan banyak musuh yang mengerikan, game ini juga memberikan kemudahan lewat akses resource, safe point, dan merchant di banyak area. Kamu juga tidak perlu memutar otak terlalu berlebihan dalam menyelesaikan puzzle, karena kunci yang paling penting dalam game ini adalah pengaturan sumber daya dan memastikan persenjataan dalam kondisi terbaiknya.

Tetap mempertahankan unsur horror klasik dengan menambahkan sebuah perubahan gameplay yang jauh lebih modern, konsep yang ditawarkan oleh Capcom inilah yang membuat franchise Resident Evil menjadi semakin mendunia hingga sekarang. Menyusul konsep yang sudah ada ini, Capcom kembali merilis dua seri terbarunya yang sayangnya justru kehilangan kesan horror klasik setelah Resident Evil 6 mendapatkan kritik dari gameplay action yang terlalu dominan. Untuk memperbaiki ini, Capcom kembali merubah konsepnya di Resident Evil 7 menjadi first-person shooter dengan bumbu horror yang mirip seri Outlast dan Amnesia (mengingat konsep ini menjadi populer sejak awal tahun 2010).

Tema horror yang kembali ke akar dalam Resident Evil 7 memang cukup baik sebenarnya. Tapi jika dibandingkan dengan seri pendahulunya, Resident Evil 4 masih jauh lebih superior dan masih sulit disingkirkan dari gelarnya sebagai game survival horror terbaik sepanjang masa.

(KotakGame)