KotakGame

Esports yang sering kali dianggap sebagai hal besar selanjutnya. Sekarang sedang digembar-gemborkan sebagai masa depan taruhan olahraga.

Tidak mengherankan mengingat pertumbuhan industri esports yang terus berlanjut dalam lima tahun terakhir, dan setelah kasus penting oleh Mahkamah Agung AS pada 14 Mei, para pembuat taruhan di beberapa negara tampak bersemangat untuk menawarkan taruhan esports kepada para pelanggan mereka.

Melihat Mahkamah Agung membatalkan Undang-Undang Professional and Amateur Sports Protection Act (PASPA), yang melarang mayoritas negara bagian AS dari menyelenggarakan perjudian dalam bentuk apa pun dalam wilayah hukum mereka.

"Keputusan Mahkamah Agung ini merupakan kemenangan besar 2018 bagi para penyuka taruhan esports," Grant Johnson, CEO dari Esports Entertainment Agency.

Baca ini juga :

» EVOS Esports Resmi Umumkan Divisi Crossfire, Siap Berlaga di ACL 2025!
» Bigetron Esports Resmi Bergabung dengan Team Vitality, Perkuat Posisi Indonesia di Kancah Esports Global
» Rave Dipromosikan ke MPL Sebagai Bagian dari Coaching Staff RRQ
» Com2uS "Summoners War" Adakan Berbegai Event Perayaan Ulang Tahun ke-11
» Resmi! Takamura Gabung RRQ dan Narikun Perkuat ONIC untuk Street Fighter 6 di EWC 2025

Chris Christie, mantan kandidat Partai Republik dan gubernur New Jersey, yang menghasut gugatan yang kemudian membatalkan larangan federal pada perjudian, mengklaim bahwa New Jersey hanya perlu dua minggu untuk menyiapkan infrastruktur yang relevan.

The Supreme Court just struck down the primary law restricting sports betting throughout the US.

This will have a profound impact on the esports industry and we’re so underprepared for it. ~$5B wagered on esports last year - about to skyrocket.

https://t.co/cujCVWKDJQ

— Bryce Blum (@esportslaw) May 14, 2018

Esports Integrity Coalition (ESIC), yang memantau taruhan di esports, juga menawarkan pendapat yang sama dengan Blum.

There is no doubt that the availability of gambling in sports can be a threat to integrity, but good operators have as much to lose as anyone - betting will happen regardless, so good regulation well enforced is the only sensible option. Prohibition doesn’t work at all.

— ESIC (@ESIC_Official) May 14, 2018

Dalam posting blognya, Raul Sood dari Unikrn juga memastikan untuk mengadvokasi lingkungan taruhan yang aman di postingan blognya, menulis bahwa "kami percaya pada regulasi, KYC [Know Your Customer checks], dan menciptakan pengalaman taruhan yang aman dan legal."

Tidak peduli hasilnya, taruhan untuk industri esports akan meningkat jauh lebih tinggi.

(KotakGame)