KotakGame

Juan 'Atuun' Ochoa salah satu roster Thunder Predator dituduh melakukan kecurangan saat bertanding di kualifikasi South America untuk The International 2018 DOTA 2. Tertuduh menggunakan script saat menggunakan hero yang memang membutuhkan kemampuan micro control yang luar biasa. Mereka juga menentang tuduhan tersebut, tapi nampaknya penjelasan mereka tidak bisa dijadikan alasan atas tuduhan tersebut.

Kejadian ini terjadi, saat Thunder Predator bertemu dengan tim SG e-sports di game Bo3. Saat memasuki game ketiga, seseorang dari Reddit melihat ada kejanggalan yang terjadi di match ini. Ochoa yang bermain menggunakan Meepo, terlihat menggunakan Poof terlalu cepat. Poof dapat membuat Meepo teleport ke Meepo yang lain, dan memberikan magic damage di area yang kecil. Karena jumlah Meepo lebih dari 1, jika digunakan serempak damage yang dihasilkan akan sangat mematikan. Setiap clone Meepo juga harus dikendalikan sendiri-sendiri, artinya pemain professional pun juga membutuhkan waktu untuk mengaktifkan skill ini.

Baca ini juga :

» RRQ Hoshi dan EVOS Glory Masih di Papan Bawah, Ko Jo: Kalau Playoffs Tanpa Dua Tim ini Rasanya Hambar!
» Tak Sampai Satu Musim, Dlar Diumumkan Cabut dari Burmese Ghouls!
» Jalin Kerja Sama Selama 3 Tahun, Honor of Kings Jadi Game yang Dipertandingkan di Esports World Cup!
» Ditanya Mengenai RRQ Apakah Skylar Sentris, Watt: Benar 100%, Keliatan Nggak Ada yang Ngangkat Timnya!
» Terlalu Jago dan Tak Terkalahkan, RRQ Akira Lolos ke Grand Final MPL Latam Season 1!

Thunder Predator menyatakan kemenangannya di pertandingan tersebut, tapi karena kecurangan yang diperbuat, Tim ini harus didiskualifikasi.

Thunder Predator juga membuat pernyataan, kalau kecurangan tersebut bukan hasil dari script yang berjalan di background, tapi setup button binding software yang datang bersama dengan mouse Razer Synapse yang digunakan Ochoa. Ini memang menjadi pelanggaran untuk turnament, tapi Thunder Predator tidak percaya, tombol special ini bisa memberikan keuntungan yang tidak adil.

(KotakGame)