Bisa dikatakan Tetris adalah game casual yang hampir dikenal oleh seluruh orang di dunia. Yang mana game balok yang cukup sederhana ini telah memasuki usianya yang ke 35-nya.
Tetris sendiri mulai tenar pada tahun 1980-an yang dapat dimainkan hanya lewat gamewatch. Gamewatch sendiri lebih dikenal dengan sebutan 'gembot' di Indonesia, yang mana konsol tersebut sering dimainkan anak-anak setelah pulang sekolah atau waktu istirahat sekolah. Dan tentu saja, salah satu game yang paling banyak dimainkan Tetris itu sendiri.
Telah sukses di gembot, akhirnya Tetris mulai merambah ke mesin Arcade, yaitu 'dingdong'. Dingdong sendiri dapat kita jumpai di mall ataupun ruko.
Baca ini juga :
» Booth SEGA dan ATLUS di Tokyo Game Show 2025 Penuh Kejutan!
» Roblox Hadirkan Adults Only Section, Pemain di Bawah 18 Tahun Akan Terkunci
» Mega Man Star Force Perfect Collection Rilis 2026, Akan Ada Demo di TGS 2025?
» Tokyo Game Show 2025: Deretan Game Baru dari Kodansha Game Creator's Lab!
» Microsoft Kembali Ramaikan Tokyo Game Show 2025 dengan Berbagai Kejutan
Pencipta game Tetris sendiri adalah seorang insiyur dari Rusia, yaitu Alexey Pajitnov. Pria tersebut memiliki hobi bermain tennis serta bermain Pentominoes. Pentominoes adalah permainan kuno Soviet yang cara memainkannya lima kubis berukuran sama dikombinasikan dalam berbagai bentuk lalu disusun dalam sebuah kotak.
Dari situ ia terinspirasi untuk membuat sebuah game yang mana berbagai jenis bentuk dijatuhkan dari atas ke sebuah kotak kaca, lalu orang-orang bisa mengendalikan arah dan posisi jatuhnya bentuk tersebut. Dan dari ide tersebut terciptalah sebuah game Tetris yang mana nama game itu diambil dari kata Tetra yang artinya segiempat dan tennis game favorit pria asal Rusia tersebut.
Dan hingga sampai saat ini, Tetris menjadi game yang cukup populer di seluruh dunia.
(KotakGame)