KotakGame

Valve terlihat mencoba mengakali undang-undang mengenai unsur judi dalam loot box yang sat ini sedang di buat oleh Pemerintah Prancis. Akal-akalan yang digunakan oleh Valve kali ini adalah dengan menghadirkan fitur X-Ray Scan yang membuat para pemainnya bisa sedikit “mengintip” isi dari loot box yang mereka punya. Memang Valve baru menguji X-Ray Scan ini di Prancis saja. Namun, tidak menutup kemungkinan Valve akan merilis fitur ini secara global.

Baca ini juga :

» Tidak Seperti Helldivers 2 PC, Ghost of Tsushima PC Tetap Membutuhkan Akun PSN untuk Multiplayer
» MrBeast Berusia 26 Tahun Hari Ini dan Memberikan 26 Tesla, Termasuk Cybertruck!
» ASUS TUF Gaming A15 FA506NF, Laptop Gaming Rp12 Jutaan Bisa Apa Aja?
» AOC Perkenalkan Berbagai Macam Monitor dengan Harga Spektakuler! Apa Saja?
» GIGABYTE Luncurkan Seri Motherboard dan Kartu Grafis XTREME Prestige Limited Edition

Menurut pengamatan Kru KotGa di beberapa Channel Youtube, cara kerja fitur ini seperti menggunakan Key biasa untuk membuka loot box dari CS:GO. Namun, fitur ini nampaknya untuk mengakali peraturan dari Pemerintah Prancis yang tidak memperbolehkan ada unsur judi dalam game. Tentunya Kotakers tahu bahwasanya Loot Box bisa didapatkan dari bermain CS:GO dengan gratis. Kotakers juga bisa mendapatkan Loot Box melalui fitur Steam Market.

Valve ternyata menyandingngkan fitur X-Ray Scan dengan sebuah item. Artinya, jika ingin mencicipi sistem ini para pemain harus membayarkan sejumlah uang tertentu kepada Valve. Banyak pemain yang beranggapan bahwasanya X-Ray Scan hanya akal bulus dari Valve guna mendorong pemain untuk melakukan microtransaction. Guna menghindari manipulasi Steam Market dari penggunaan fitur ini, orang-orang yang tercatat masuk dalam Regional Prancis tidak bisa lagi membeli loot box di Steam market dan harus bermain CS:GO untuk mendapatkan loot box. Namun, tidak menutup kemungkinan para pemain bisa membelinya dari pemain yang berada di negara lain.

Belum jelas apa motif Valve menambahkan fitur X-Ray Scan saat ini. Karena undang-undang tersebut masih dalam tahap perancangan. Meskipun saat ini Prancis sudah menetapkan peraturan bahwa pemain harus bisa menjual kembali game digitalnya ke Steam. Padahal di tahun 2018, badan pengawas judi online Prancis mengatakan bahwasanya loot box tidak mengandung unsur judi online berdasarkan peraturan negara tersebut. Banyak pemain yang berspekulasi bahwasanya ini adalah cara dari Valve untuk menguji coba fitur ini sebelum rilis secara global. Mengingat loot box memang sarat dengan kontroversi di beberapa negara.

(Kotak Game)