KotakGame

Sepanjang tahun 2020 hingga sekarang, Rainbow Six Siege harus berhadapan dengan maraknya hacker yang merusak pengalaman para pemain. Kini, melalui akun Twitternya Rainbow Six Siege mengumumkan bahwa mereka berhasil memblokir 90.000 pemain lebih terkait masalah cheating.

Melalui software BattlEye, sebuah software pendeteksi hack dan cheat memaparkan bahwa sebanyak 91.112 telah di ban sepanjang 2020. Walau kalah jumlah dari usaha Call of Duty Warzone yang berhasil memblokir 60.000 dalam sekali waktu, hal ini menunjukan keseriusan industri gaming dalam melawan hacker.

📢New Anti-Cheat Dev Blog📢

We have an update for you on our continued war against cheating in our latest Dev Blog.

Find all the details here: 🔗 https://t.co/HVY4MesqHr pic.twitter.com/6F1ZCt56gX

— Rainbow Six Siege (@Rainbow6Game) February 3, 2021

Baca ini juga :

» GIGABYTE Luncurkan Seri Motherboard dan Kartu Grafis XTREME Prestige Limited Edition
» Beneran Worth-It! 7 Keseruan Eiyuden Chronicle yang Bikin Fans Suikoden Berlinang Air Mata
» Sah! Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Resmi Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia
» Seal: WHAT the FUN - Lebih dari Sekedar Game Party Royale Biasa!
» Terus Ekspansi! CEO Bigetron Esports Spill Mereka Akan Kembali Tambah Dua Divisi Baru!

Selain Rainbow Six Siege, battlEye juga digunakan oleh game ternama seperti Fortnite dan Fall Guys untuk melindungi para pemain dari para cheater. Walau tidak mungkin melindungi pemain secara 100% dari ancaman cheater, penggunaan battlEye ini telah terbukti menguraangi jumlah cheater dan hacker secara keseluruhan.

Selain melawan cheater, Rainbow Six Siege juga memberikan berbagai konten baru untuk dinikmati para pemain, seperti Operation Neon Dawn pafa Desember 2020, serta kolaborasi dengan Ghost Recon: Breakpoint bulan lalu.

Sumber: Gamerant