NEWS

Waduh, Binance jadi Tempat Cuci Uang? Berpotensi Menjadi The Next FTX?

Aeprukmana   |   Jumat, 09 Jun 2023


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Salah satu mata uang crypto terbesar di dunia yaitu Binance beserta CEO-nya Changpeng Zhao (CZ), dituntut badan pengawas keuangan AS (Securities Exchange Commission/SEC). Terdapat 13 tuduhan dari SEC yang intinya disebabkan keuntungan mereka mencapai miliaran dolar, sedangkan aset investor berada pada aset dengan risiko yang signifikan.

Dalam tuntutan pengadilan, SEC menuduh Binance mencampurkan miliaran dolar dana pelanggan dan diam-diam mengirimkannya ke perusahaan terpisah yang dikendalikan CEO dan pendirinya, CZ.

Baca ini juga :


» Kominfo Bekukan Sementara Operasi Worldcoin dan WorldID Usai Viral Imbalan Rekam Retina Rp800 Ribu
» Kehadiran AI DeepSeek Guncang Pasar Kripto Global, Investor Panik Jual Aset!
» Presiden Terpilih AS, Donald Trump Luncuran $TRUMP Meme Coin, Tembus $8 Miliar Market Cap
» Bitcoin Sitaan Pemerintah Amerika Bernilai Rp 102 Triliun Siap Dijual
» Tesla Pindahkan Bitcoin Senilai Rp11,8 Triliun Ke Dompet Anonim, Saatnya Bye Bitcoin?

Melansir Guardian, Divisi Penegakan Hukum SEC mengatakan bahwa Zhao dan Binance secara sadar memilih jalan tersebut, "Keluhan menuduh bahwa antara Juni 2018 dan Juli 2021, Binance memperoleh pendapatan setidaknya $11,6 miliar (£9,3 miliar), sebagian besar dari biaya transaksi."

Pengalihan dana pelanggan secara diam-diam persis seperti permasalahan kebangkrutan FTX. Sam Bankman-Fried, CEO FTX saat itu, dilaporkan diam-diam mentransfer dana investor senilai US$10 miliar ke perusahaan perdagangan Alameda Research.

sebagian besar dana itu kemudian menghilang. Seorang sumber menyebut kehilangan US$1 miliar. Sementara, sumber lainnya memperkirakan kehilangan antara US$1 miliar-US$2 miliar.

Permasalahan ini menyebabkan pelanggan melakukan penarikan dana besar-besaran dan FTX mengalami permasalahan likuiditas yang mengakibatkannya tergugat pailit.

Permasalahan ini berpotensi terjadi di Binance jika pengelolaan pada aset berisiko mengalami permasalahan. Ketika pelanggan yang memiliki dana besar melakukan penarikan dana, aset berisiko yang masih merugi harus dipaksa jual.

Sehingga, pelanggan dengan dana besar yang melihat potensi kerugian akan melakukan penarikan dana masif dan permasalahan likuiditas akan terjadi.

SEC juga menuduh bahwa Zhao dan Binance secara diam-diam mengizinkan pelanggan AS bernilai tinggi untuk berdagang di Platform Binance, padahal mereka secara terbuka telah mengklaim bahwa pelanggan AS dilarang bertransaksi di platform tersebut sejak 2019.

Selain itu, total tuntutan SEC mencapai 13 kasus perdata yang diajukan pada CZ, Binance, dua entitas Binance lainnya, BAM Trading Services, BAM Management US Holdings.

Belakangan, SEC sangat agresif terhadap industri kripto, dengan gugatannya lebih dari 30 penegakan hukum sejak 2022. John Stark, mantan pejabat SEC, menyatakan tindakan Binance dirancang untuk menghindari pengawasan peraturan.

Sebelumnya, komisi perdagangan berjangka komoditas AS (Commodity Futures Trading Commission/CFTC) telah menggugat pada Maret 2023 bahwa Binance dan Zhao melakukan "penghindaran hukum AS yang disengaja". Tuduhan tersebut termasuk klaim Binance membantu perdagangan pelanggannya, meskipun tidak memiliki izin resmi.

Sumber: CNBC

Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru