Alexei Berezin atau yang lebih dikenal sebagai "Solo" merupakan pemain bertalenta asal Rusia. Kapten dan salah satu Support terbaik ini sempat tersandung kasus pengaturan skor di tahun 2013 pada ajang Starladder.
Saat itu, Solo ketahuan membiarkan timnya, Rox, untuk kalah dari zRage sebagai tim underdog yang tentu punya kapasitas permainan di bawah tim Rox saat itu. Tim Starladder melakukan investigasi dan menemukan fakta bahwa Solo memenangkan 322 dolar di sebuah situs judi. Solo sempat diisukan mendapat pelarangan main di Starladder seumur hidup. Untungnya Starladder mencabut larangan tersebut dan Solo kiprahnya semakin cemerlang bersama Virtus Pro.
Baca ini juga :
Pada gelaran Extremesland Zowie Asia CS:GO 2018 yang digelar di Shanghai ada satu kejadian yang pastinya cukup memalukan. Salah satu peserta dari gelaran tersebut yaitu Nikhil "forsaken" Kumawat dari tim OpTic India ketahuan mengaktifkan cheat di tengah-tengah game. Bahkan, panitia pun sempat menghentikan game dan memeriksa forsaken.
Karena terlalu panik, forsaken sempat mencoba menghapus aimbot yang digunakan. Akan tetapi panitia lebih dulu mengetahui dan menggagalkan rencananya. Akhirnya dia pun dijatuhi hukuman lima tahun tidak boleh mengikuti turnamen CS:GO. 6. Pengaturan Skor Starcraft
Sumber: Beastysc YouTube
Starcraft 2 sudah terlebih dahulu menjadi sebuah game esport yang cukup besar, dan peluang bisnis untuk meraih keuntungan dalam game ini memang sangat menggiurkan.
Pada tahun 2010, sebuah situs taruhan mendekati beberapa gamer profesional Starcraft 2 dan menawarkan mereka untuk mengatur pertandingan (match fixing), dan juga kesempatan bertaruh pada hasilnya. Salah satu pemain yang terkena skandal ini adalah Lee Seung-Hyun atau yang lebih dikenal dengan Life. Saat masih muda, dirinya tersandung kasus satu ini. 7. Tfue dan FaZe Clan
Sumber: TheScore Esports
Salah satu streamer dan pemain ternama Turner "Tfue" Tenney sempat resmi menggugat organisasi esports FaZe Clan. Alasan dari penggugatan salah satu organisasi esports terbesar di dunia ini karena pembagian keuntungan yang dirasa Tfue kurang adil.
Tfue mengatakan FaZe Clan dapat mengambil hingga 80% dari keuntungannya. Selain itu, Turner juga menuntut FaZe Clan karena dianggap membatasi kemampuan karirnya, konflik kepentingan, serta gagal membayar bagian sponsornya.
Itu dia Kotakers, skandal dan kontroversi terbesar di dunia esports. Memang masih banyak lagi. Namun, 7 hal ini adalah yang paling membekas di benak Kru KotGa. Bagaimana dengan versi Kotakers?