Sebagai salah satu platform yang cukup besar di dunia, YouTube terus berbenah untuk memperbaiki layanan mereka. Sama seperti kali ini, YouTube mengatakan bahwasanya mereka menerima feedback dari para user mengenai keberadaan dari konten yang berisi kekerasan serta konten seksual. Memang ada pembatasan umur untuk konten biasa, namun untuk urusan konten gaming mereka masih sering salah melakukan pembatasan.
Baca ini juga :
» Grok Milik Elon Musk Kini Punya Fitur Waifu Virtual, Bisa Unlock Mode “Seksi” Setelah Level 5!
» Kagendra Raih Gelar Juara FFNS 2025 Fall Secara Dramatis, Siap Wakili Indonesia ke FFWS SEA
» Resmi! Vyn Gabung EVOS Esports Sebagai Head of MLBB
» Wajib Tahu! Turnamen Esports Bisa Dihentikan Kalau Tak Punya Izin Resmi PBESI
» Dua Dunia Bertemu: Intip Kolaborasi Epik Honkai: Star Rail x Fate/stay night Bersama Nasu Kinoko dan Shaoji

Sumber: Youtube Official Logo
Melansir dari Gamerant, pihak YouTube sudah mengatakan bahwasanya mesin yang mereka gunakan bisa membaca mana grafik kekerasan yang benar-benar terjadi di dunia nyata atau grafik kekerasan dalam game. Untuk urusan tersebut, keahlian mesin dari YouTube tidak perlu Kotakers ragukan lagi. Namun terkadang, banyak konten yang lolos. Maka dari itu YouTube memperbarui peraturan mereka.
Kali ini YouTube mengatakan bahwasanya jika ingin mengupload isi yang cukup menjijikan, para YouTuber harus melakukan verifikasi wajah mereka. YouTube juga memilah konten mana yang layak tayang ataupun tidak layak tayang setelah melakukan verifikasi wajah. Daripada melakukan pembatasan umur, hal ini dirasa lebih efektif. Belum jelas kapan hal ini akan diberlakukan. Namun menurut pengamatan Kru KotGa, Youtube sekarang semakin ketat untuk urusan konten. Bahkan ketika ingin mengupload sebuah video, kita diberikan variasi range umur untuk para penonton.
Langkah ini bagus untuk pembatasan konten. Dimana sekarang YouTuber banyak melakukan hal bodoh demi menaikkan popularitas. Mereka juga sering memberikan konten yang memanfaatkan celah di community guideline. Seperti konten seksual maupun gore yang menurut alogaritma YouTube tidak melanggar community guideline.
Sumber: Gamerant