Menjadi aplikasi paling banyak digunakan di dunia, TikTok dan segala macam penggunanya memang tak bisa lari dari jangkauan semua orang. Rasanya membuka sosial media lain, wajib muncul satu fyp dari TikTok. Tentunya kepopuleran dari aplikasi video singkat tersebut memang tak terhindarkan dan bakal terus meningkat di waktu mendatang.
Baru-baru ini, Pemerintah China baru saja mengambil alih kendali saham Induk perusahaan dari TikTok, yaitu ByteDance. Sekitar 1% dari keseluruhan saham yang kini dipegang oleh pemerintah China. Walau terdengar remeh, namun ini menandakan gerakan terbaru untuk menguasai sektor teknologi yang dimiliki oleh negara China.

Baca ini juga :
» Ugal-ugalan Dalam Kelola Data Pengguna, TikTok Didenda Rp9,9 T
» China Luncurkan Internet 10G Pertama di Dunia, Download 20GB Cuma 20 Detik!
» Instagram Rilis Edits: Aplikasi Editing Video Baru untuk Saingi CapCut
» Apple dan Google Bisa Kena Denda 14 Ribu Triliun Rupiah Akibat Larangan Tiktok
» Instagram Pertimbangkan Pisahkan Reels Menjadi Aplikasi Mandiri, Mau Saingi TikTok?
Sebelumnya, anak perusahaan dari ByteDance Technology Co. Ltd di Beijing juga mempunyai aplikasi video serupa TikTok, yaitu Douyin, yang kebetulan pemerintah China sudah ambil kendali sahamnya. Dengan begini, ada total 3 anak perusahaan yang telah dikendalikan oleh pemerintah China saat ini .

Kendali saham ini memang tidak langsung berefek ke TikTok secara langsung, bahkan rerpresentatif ByteDance sendiri mengakui hal itu. Namun bagi pemerintah Amerika Serikat perihal sekuritas dan skeptis akibat populernya aplikasi sharing video tersebut. Terlebih lagi, Mantan President Donald Trump pernah berusaha mem-banned TikTok karena masalah keamanan nasional.
Sumber: Gamerant