KotakGame

Memanasnya tensi antara Rusia dan Ukraina kini membuat berbagai perusahaan ikut angkat suara dalam perang ini. Tak sedikit dari perusahaan multinasional untuk segera mengecam dan menghentikan layanan mereka untuk region Rusia. Hari ini, layanan video dan hiburan TikTok pun ikut mengecam dan menghentikan, dan melarang live stream serta pembuatan konten baru dari Rusia.

Baca ini juga :

» Ugal-ugalan Dalam Kelola Data Pengguna, TikTok Didenda Rp9,9 T
» Instagram Rilis Edits: Aplikasi Editing Video Baru untuk Saingi CapCut
» Apple dan Google Bisa Kena Denda 14 Ribu Triliun Rupiah Akibat Larangan Tiktok
» Instagram Pertimbangkan Pisahkan Reels Menjadi Aplikasi Mandiri, Mau Saingi TikTok?
» Komdigi Akan Panggil Perwakilan TikTok, Meta dan X Untuk Membahas Regulasi Media Sosial Anak

Keputusan ini diumumkan lewat akun Twitter resmi dari TikTok. Disinyalir, keputusan ini dibuat dalam rangka ikut serta menggalakkan aturan anti berita palsu. Sejalan dengan keputusan ini, TikTok juga sedang melakukan review terhadap implikasi aturan tersebut dan keadaan yang terus berubah dalam Rusia sebelum melanjutkan layanan TikTok.

2/ In light of Russia's new ‘fake news’ law, we have no choice but to suspend livestreaming and new content to our video service while we review the safety implications of this law. Our in-app messaging service will not be affected.

— TikTokComms (@TikTokComms) March 6, 2022

Aturan anti berita palsu yang dimaksud adalah aturan dari Presiden Putin yang menjelaskan bahwa setiap penduduk Rusia yang menyebarkan berita palsu mengenai kondisi militer ataupun menyerukan sanksi terhadap Rusia akan menghadapi konsekuensi, yang mana berpotensi hingga 15 tahun penjara. Keputusan Presiden Putin untuk menggalakkan aturan ini adalah agar meminimalisir kalangan yang hendak membagikan berita palsu.

Sumber: Gamerant
Selain berita utama pada artikel ini, Kru KotGa juga punya pembahasan menarik yang bisa kamu tonton pada video di bawah ini.