Sutradara kenamaan Danny Boyle telah memilih cara revolusioner untuk merekam film horor pasca-apokaliptik terbarunya, 28 Years Later, dengan menggunakan 20 buah iPhone 15 Pro Max sebagai kamera utamanya. Langkah ini dianggap paling ambisius dalam sinematografi modern, membawa pengalaman film blockbuster ke level berbeda.
Dengan anggaran sekitar USD 75 juta atau sekitar Rp. 1,2 Miliar, ini adalah proyek paling mahal yang pernah menggunakan smartphone sebagai alat utama syuting. Danny Boyle yang sebelumnya merekam seri awal 28 Days Later dengan kamera digital prosumer membuktikan bahwa inovasi tak harus mahal. iPhone 15 Pro Max digunakan bukan hanya karena fiturnya, tapi karena mobilitas dan kemampuannya merekam video ProRes 4K 60fps dengan profil flat yang mampu memberikan fleksibilitas sinematik lewat proses grading.
Boyle dan sinematografer Anthony Dod Mantle membangun rig khusus yang menyusun 20 unit iPhone untuk menciptakan efek visual bullet time ala ala “The Matrix”. Teknik ini memungkinkan pengambilan adegan aksi dalam tampilan 180 derajat, sehingga memberi sensasi dramatis tak tergantikan. Boyle sendiri menyebutnya “poor man's bullet time,” memberi kedalaman visual baru dalam film.
Hasil dari pengapliaksiannya tersebut dapat menangkap aksi intens dan kekerasan dengan sudut pandang yang tajam, namun tetap terasa intim dan improvisasional.
Menembus rintangan lokasi syuting di pedalaman Inggris, kit iPhone yang ringan memungkinkan kru dapat bergerak cepat untuk menyusuri daerah terpencil seperti Northumberland dan Isle of Lindisfarne tanpa kerepotan setup kamera konvensional. Boyle menyebut proses ini memungkinkan komposisi alami dan atmosfer murni yang terasa seperti “ribuan tahun tanpa jejak manusia”.
Baca ini juga :
» Semua Pembaharuan oleh Apple dalam Ajang WWDC 2025
» Adaptasi Film Phasmophobia Diumumkan, Akan Jadi Film Horror Seperti Apa ya?
» Apple Akan Merubah Nama Sistem Operasi Mereka Sesuai dengan Tahun Rilis
» Presiden Trump Ancam Tarif 25% untuk iPhone Jika Tidak Diproduksi di AS
» Apple Produksi Seluruh iPhone untuk Amerika di India, China Tak Tinggal Diam
Langkah ini bukan sekadar gimmick teknologi. Ini adalah strategi kreatif warisan Boyle. Sama seperti pendekatan revolusioner dengan Canon XL-1 di era awal film tersebut, penggunaan iPhone di 28 Years Later adalah tentang estetika, efisiensi, dan kebebasan artistik.
Film ini diambil dalam aspek rasio ultra-lebar 2.76:1, guna memperlebar bidang pandang dan menciptakan ketegangan visual yang mendalam, seolah ancaman siap muncul dari manapun.
28 Years Later bukan sekadar sekuel zombie, ini adalah revolusi sinematografi nyata. Danny Boyle dan Anthony Dod Mantle berhasil mencampur teknologi modern dan estetika pasca-apokaliptik klasik lewat iPhone 15 Pro Max. Mereka membuktikan bahwa inovasi kreatif tidak selalu bergantung pada kamera besar dan mahal, melainkan pada visi dan keberanian menantang batas.
Selain berita utama di atas, KotakGame juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame