Seorang pria asal Balikpapan, Kalimantan Timur, berinisial AMZ (20), resmi ditangkap Polda Kaltim setelah diduga melakukan tindak pemerasan dan pelecehan terhadap seorang gadis remaja berusia 15 tahun asal Swedia. Kasus ini bermula dari perkenalan keduanya melalui game daring populer, Roblox.
Menurut keterangan kepolisian, AMZ menjalin komunikasi dengan korban lewat game tersebut, sebelum akhirnya melanjutkan interaksi ke platform pesan pribadi di luar permainan. Pelaku kemudian meminta konten sensitif dari korban, dan setelah mendapatkannya, justru menggunakannya untuk mengancam. Ia menekan korban agar menuruti permintaannya, termasuk permintaan uang senilai sekitar Rp8,1 juta.
Ibu korban yang menyadari adanya tekanan terhadap anaknya sempat mengirimkan uang senilai Rp800 ribu kepada pelaku. Namun, tindakan ini tidak menghentikan ancaman, hingga akhirnya keluarga korban melapor kepada otoritas di Swedia. Kerja sama internasional antara pihak Swedia dan kepolisian Indonesia pun dilakukan, hingga akhirnya AMZ ditangkap dan diamankan oleh pihak Polda Kalimantan Timur.
Kepolisian mengingatkan bahwa dunia digital bukanlah tempat yang benar-benar aman, terlebih untuk anak-anak dan remaja yang mudah dimanipulasi. Kasus ini menjadi pengingat bahwa komunikasi melalui platform game tetap harus diawasi, termasuk konten yang berpindah ke aplikasi lain.
Baca ini juga :
» Roblox Hadirkan Adults Only Section, Pemain di Bawah 18 Tahun Akan Terkunci
» Komunitas Roblox Galang Rp5,1 Juta untuk Keluarga Alm. Affan Kurniawan
» Hoax Roblox Tutup Akhir Tahun 2025, Berikut Faktanya
» Menkomdigi Minta Roblox Buka Kantor di Indonesia, Kalau Tidak Bisa Diblokir?
» Roblox Bantah Tuduhan, Paparkan Fitur Keamanan dan Kolaborasi Global
Roblox, sebagai platform game berbasis komunitas yang sangat populer di kalangan anak dan remaja, kembali jadi sorotan. Orang tua diminta untuk tidak hanya memantau waktu bermain anak, tetapi juga dengan siapa mereka berinteraksi dan bagaimana perilaku mereka di dunia maya.
Recommended by Kotakgame