Kardel Sharpeye adalah seorang Keen Folk yang dilahirkan jauh di lembah pegunungan Knollen. Dimana sejak dahulu kala, orang-orang telah bertahan hidup dengan cara berburu Steepstalker. Mereka berburu Steepstalker, membunuh buruannya dari kejauhan dan setelah itu mengumpulkan bangkai buruan tersebut.
Dan Sharpeye termasuk yang terbaik diantara para Keen Folk karena terlalu mahir, sampai-sampai senjata api hanya dianggap tambahan saja, menembak adalah bakat alami dirinya.
Baca ini juga :
» Hadiah Tahunan Papa Gaben, Valve Ban Hingga 60.000 Lebih Akun Smurf di Dota 2
» Acer Indonesia Umumkan Tim VALORANT dan DOTA 2 Terbaik, untuk Mewakili Indonesia di Grand Final Asia Pacific P
» Gokil Abis! Mikoto Jadi Pemain Dota 2 Indonesia Pertama yang Meraih 14 Ribu MMR!
» Arteezy Keluar Dari Shopify Rebellions Dan Rehat Dari Skena Pro Dota 2
» Ada Fighting Game Di Client Dota 2? Ya, Update Terbaru Paling Menarik Saat Ini
Pada saat hari pemanggilan, saat Sharpeye telah siap, yaitu hari ritual kedewasaan yang sudah jadi budaya ras Keen Folk di desa tempat Sharpeye tinggal. Pada hari itu Sharpeye diminta untuk melakukan sebuah ujian, yaitu membunuh mahkluk Steepstalker dengan hanya satu tembakan dari kaki lembah. Tembakan yang meleset akan ditertawakan oleh semua ras Keen Folk dan menjadi sebuah aib yang amat memalukan.
Sharpeyepun melepas tembakannya, terdengar suara dari senapan Sharpeye yang begitu keras, lalu beberapa detik kemudian Steepstalker yang menjadi targetnya jatuh dari atas. Tetapi saat bangkai itu diambil, seluruh warga terdiam, karena para petinggi mendapati bahwa peluru tersebut menembus ditengah-tengah dari kedua mata mahkluk tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa awal dari sesuatu yang baik, tetapi pengasingan untuk penembak yang melakukan hal tersebut.
Sharpeye menyadari sebuah kehidupan baru harus ia jalani, yaitu kehidupan diluar tembok desanya. Kini ia harus ikhlas dengan kehidupannya yang baru, Ia kini menjalani takdirnya tanpa rasa takut.
(KotakGame)