KotakGame

Sempat mendapatkan antisipasi tinggi sebelum perilisannya, No Mans Sky justru mulai dilupakan oleh para gamer. Walaupun mengusung konsep yang luar biasa, dimana para gamer bisa menjelajahi luar angkasa hingga jutaan planet, tapi game ini justru gagal menghadirkan semua pengalaman yang sempat dijanjikan ini.

Untuk menjaga eksistensi game ini, Jamie berusaha untuk menciptakan sebuah komunitas No Mans Sky buatannya sendiri. Seiring kemajuan perkembangan komunitas, Jamie mendapatkan undangan dari kelompok besar gamer yang bernama The United Federation of Travelers. Karena No Mans Sky adalah game yang masif, banyak para gamer dari berbagai macam komunitas ikut serta dalam kegiatan mengumpulkan dan saling bertukar sumber daya.

» Momen Epic Reyna Motong Pisau KAY/O di Bind Diabadikan Riot Lewat Player Card Battle Pass!
» Kaca Depan Apple Vision Pro Retak Sendiri, Padahal Ga Jatuh Ga terbentur!
» Seorang Pria di Amerika Serikat Nekat Mencuri Kartu Pokemon Senilai 783 Juta Rupiah!
» Pemeran Dumbledore, Sir Michael Gambon Tutup Usia Pada Umur 82 Tahun
» [VIDEO] PlayStation Siap Kembangkan Game untuk Mobile? FF Max Tutup Server! #HypeNews

Kumpulan komunitas yang aktif ini juga disebut sebagai sebuah "peradaban," dimana ada banyak gamer yang memiliki peran mereka masing-masing dalam kegiatan pemerintahan dan politik yang sudah dibangun ini. Tidak seperti komunitas No Mans Sky lainnya yang toxic, komunitas yang dimiliki Jamie berhasil memberikan pandangan baru terhadap dunia video game yang lebih luas dan berarti.

Dengan adanya komunitas ini, banyak gamer termasuk Jamie memiliki pandangan yang lebih luas dalam menyelesaikan permasalahan di dunia nyata. Walaupun terkesan terlalu ambisius, unsur pemerintahan dan politik yang sudah dibangun oleh Federasi para gamer ini, telah berhasil memberikan sebuah arti yang lebih luas mengenai apa yang bisa didapat oleh seorang gamer melalui sebuah video game.

(KotakGame)