NEWS

[Kisah Hero Vainglory] Varya, Sang Buku Berwujud Penyihir Cantik

Nandozck   |   Jumat, 01 Dec 2017


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Jauh tinggi di atas sana, seekor gagak yang terjangkiti Churn mengitari Anvil, daratan mengambang yang menjaga perpustakaan hidup besar dunia dengan aman. Mata gagak tersebut menyala dan cakar besarnya yang setajam silet mencengkeram saat melipat sayapnya serta menukik tajam menembus satu-satunya jendela atap perpustakaan. Pecahan kaca berhamburan dan mengoyak tubuh burung yang sakit itu; darahnya menguap saat tersimbah di atas lantai keras yang dingin.

Gagak yang sakit itu menubruk ke dalam kristal tersebut berulang-ulang, menjerit pada kedua wajah Worldseer, dimana pada satu sisi melihat ke masa lalu dan di sisi lainnya melihat masa depan. Kristal tersebut berpendar cahaya hijau setiap kali gagak itu menyentuhnya, lalu kembali bening.

Baca ini juga :

» Mobile Legends: Bang Bang akan Temani Mudik Lebaran Gamer! Ada Skin ALLSTAR Moskov dan Event Gratis Skin Elite
» Hanya Butuh 2 GB RAM, Honor of Kings Bisa Dimainkan di HP Kentang!
» Bersatu Berirama Bersama Mobile Legends: Bang Bang! ALLSTAR Music Festival Diumumkan
» Di Luar Nalar! Seorang Pria Bermain Game MOBA Menggunakan Tiga Device Sekaligus!
» Trailer Nisha Perlihatkan Kekuatan Terpendam dan Latar Belakang Kisahnya di Lokapala

Tanpa berkedip, Worldseer terus menulis: “Saat keinginannya semakin serius, sang ratu meminta bantuan, tidak hanya pada orang-orang di dunia kehidupan, namun juga di Neraka dan Anvil, yaitu tempat yang tidak mampu dicapai oleh Churn. Demi memastikan kerja sama mereka, sang ratu mengirim dua ekor gagak yang terjangkit di bawah dan di atas untuk menyampaikan pesan.”

Buku itu melayang ke arah gagak, matanya membelalak pada tatapan gagak yang bengis seketika halamannya berkibar, koyak, dan terlipat sendiri. Saat gagak memperhatikan, buku itu menekuk dan berkerut menjadi sosok Varya, tulisan yang hidup itu telah menjelma menjadi sesosok tubuh.

Varya merentangkan tangannya, dan langit di seluruh Anvil bergemuruh. Untaian kecil rambut di belakang lehernya mengembang saat listrik memenuhi perpustakaan, membentuk sebuah kilatan petir yang menyambar ke dalam genggamannya layaknya sebuah tombak. Dengan sebuah tusukan kilat, dia menembus jantung gagak tersebut. Kaku, tersetrum, burung yang telah mati tersebut jatuh ke tangannya yang lain.

Aku kembali untuk berperang. Dia tersenyum saat badai menghimpun, mengelilinginya, lalu mengantarkannya secepat kilat ke permukaan dunia.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru