NEWS

Gagal dalam Gacha, Seorang Pemain Mengirimkan Surat Ancaman Pembunuhan ke Studio Square Enix

Billy Mariza   |   Sabtu, 06 Apr 2019


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Seperti banyak orang tahu, saat ini Square Enix sedang disibukkan dengan proyek Remake Final Fantasy VII. Namun baru-baru kantor pusat Square Enix di Tokyo menerima ancaman dari bulan September tahun lalu.

Pasalnya seorang pria telah mengirimkan email yang berisi ancaman pembunuhan untuk staff studio. Untungnya hal ini dengan cepat ditindaklanjuti dan pria inipun akhirnya tertangkap. Pria ini merupakan seorang perawat yang berusia 25 tahun.

[BACAJUGA]
Email pria tersebut berbunyi “Staff Square Enix besok aku akan membunuhmu, siapkan kepalamu!”. Mungkin frase penutup ini tidak biasa bagi orang-orang barat, namun bagi orang Jepang ini seperti ancaman pembunuhan yang klasik.

Insiden ini juga membuat Square Enix memperketat keamanannya di sekitar lokasi untuk memastikan keselamatan semua karyawannya. Pengembang Kingdom Hearts 3 inipun segera menghubungi Kantor Polisi Metropolitan Tokyo dan lantas saja merekapun langsung meringkus pria tersebut yang tinggal di tengah jalan di Yoshinogawa.

Motif pria tersebut diakibatkan rasa balas dendamnya terhadap Square Enix, akibat frustasi karena ia gagal mendapatkan item yang ia mau dalam gacha yang membuatnya harus mengocek sekitar JPY 200 ribu atau IDR 25 Juta. Hal ini yang membuat ia mengirimkan surat ancaman tersebut ke Square Enix.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru