KotakGame

Peneliti dari University of York telah meneliti tentang keterampilan di game online strategi dan kecerdasan tertentu yang berfokus pada 'Multiplayer Online Battle Arena' (MOBA) dengan salah game multiplayer lainnya yang berjenis 'First Person Shooter' (FPS). Yang mana game seperti ini sangat populer dengan menjaring ratusan juta pemain di seluruh dunia.

Penelitianpun dimulai dengan sekelompok subjek yang bisa dibilang cukup berpengalaman di MOBA League of Legends, dan mengamati korelasi antara kinerja dalam game strategi bermain dengan kinerja dalam tes kecerdasan kertas dan pensil.

Baca ini juga :

» Mobile Legends: Bang Bang akan Temani Mudik Lebaran Gamer! Ada Skin ALLSTAR Moskov dan Event Gratis Skin Elite
» Hanya Butuh 2 GB RAM, Honor of Kings Bisa Dimainkan di HP Kentang!
» Bersatu Berirama Bersama Mobile Legends: Bang Bang! ALLSTAR Music Festival Diumumkan
» Di Luar Nalar! Seorang Pria Bermain Game MOBA Menggunakan Tiga Device Sekaligus!
» Trailer Nisha Perlihatkan Kekuatan Terpendam dan Latar Belakang Kisahnya di Lokapala

Studi kedua menganalisis kumpulan data besar dari empat game: Dua MOBA (League of Legends dan Defense of the Ancients 2 (Dota 2) dan dua 'First Person Shooters' (Destiny and Battlefield 3). First Person Shooters (FPS)) adalah game yang melibatkan penembakan musuh dan target lainnya, dengan pemain melihat aksi seolah-olah melalui mata karakter yang mereka kontrol.

Hasilnya, Athanasios Kokkinakis, seorang mahasiswa PhD dengan EPSRC Center for Intelligent Games dan Game Intelligence (IGGI) program penelitian di York, mengatakan "Tidak seperti game First Person Shooter (FPS) di mana kecepatan dan ketepatan sasaran adalah prioritas, Multiplayer Online Battle Arena lebih mengandalkan memori dan kemampuan untuk membuat keputusan strategis dengan mempertimbangkan berbagai faktor."

"Mungkin karena alasan inilah kita menemukan korelasi kuat antara keterampilan dan kecerdasan dalam MOBA."

(KotakGame)