NEWS

Anak-Anak Jepang Dilaporkan Menghabiskan Uang Orang Tua untuk Game dan Donasi Streamer serta VTuber

Billy Mariza   |   Sabtu, 30 Oct 2021


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Portal Jepang Nicovideo melaporkan bahwa Pusat Nasional untuk Urusan Konsumen di Jepang telah melaporkan bahwa kasus anak-anak dan remaja yang "menghabiskan" uang orang tua mereka untuk video game online dan donasi ke streamer dan YouTuber Virtual telah mencapai "tingkat yang mengkhawatirkan" karena istirahat paksa akibat pandemi COVID-19 dalam kegiatan sekolah.

Dalam laporan tersebut, Pusat Urusan Konsumen Nasional Jepang telah memperingatkan peningkatan tajam dalam kasus anak-anak yang masuk dalam game dan aplikasi streaming saat liburan sekolah.

Baca ini juga :

» AOC Perkenalkan Berbagai Macam Monitor dengan Harga Spektakuler! Apa Saja?
» GIGABYTE Luncurkan Seri Motherboard dan Kartu Grafis XTREME Prestige Limited Edition
» ArcheAge War akan Buka Server Global pada Kuartal Kedua 2024
» Metal Slug: Awakening Update Mode Operasi Gabungan! Ada Hero dan Senjata Baru
» Beneran Worth-It! 7 Keseruan Eiyuden Chronicle yang Bikin Fans Suikoden Berlinang Air Mata

Jumlah pertanyaan dengan siswa sekolah dasar, menengah dan tinggi mengenai video game online yang diterima di Pusat Layanan Konsumen di seluruh negeri meningkat pesat, dari 1.171 pada tahun 2016 menjadi 3.723 pada tahun 2020, dan terus mencapai angka tertinggi sepanjang masa.

Pada bulan Mei tahun ini, dua anak sekolah dasar ditemukan telah menghabiskan lebih dari JPY1,5 juta (IDR187 juta) untuk video game online menggunakan perangkat tablet yang digunakan bersama oleh keluarga.


Sumber: Superchat

Orang tua telah mendaftarkan dua nomor kartu kredit pada perangkat tablet, memungkinkan kedua anak untuk menggunakannya tanpa tanpa izin. Email konfirmasi pembayaran dari perusahaan kartu kredit dikirim ke tablet, tetapi anak-anak memasukkannya ke folder 'Junk Mail' dan orang tua tidak menyadari finansial damage.

Bulan Mei tahun lalu, Pria berusia 40 tahun dari Kanto mengungkapkan jika putrinya telah menggunakan aplikasi streaming dan memberikan donasi sekitar JPY 200 ribu (IDR24 juta) untuk para streamer. Mei tahun ini seorang Ibu mengungkapan putranya menghabiskan JPY700 ribu (IDR87 juta) untuk para streamer ataupun virtual YouTuber.

Perwakilan dari Pusat Nasional untuk Urusan Konsumen Jepang mengatakan "Jika seorang anak menggunakan kartu kredit orang tuanya untuk melakukan pembayaran, kemungkinan bank menganggap bahwa ayah telah memberikan persetujuannya dan tidak akan dapat memperoleh pengembalian uang".

Oleh karena itu, perlu diambil tindakan seperti tidak mengizinkan anak-anak menggunakan ponsel pintar orang tua mereka, tidak mengizinkan anak-anak untuk terhubung dengan akun orang tua mereka dan selalu membuat verifikasi dua langkah untuk pembayaran.

Sumber: Somoskudasai

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru