KotakGame

Dengan evolusi ponsel dan smartphone, kecanduan yang telah berkembang secara alami pada perangkat ini menjadi masalah yang tersebar luas di beberapa negara. Itulah sebabnya para peneliti di McGill University telah mengumpulkan dan menggunakan informasi dari 34.000 orang di 24 negara mengenai penggunaan smartphone antara tahun 2014 dan 2020 dengan grafik yang mencantumkan negara-negara dengan kecanduan smartphone tertinggi.

China menduduki peringkat nomor 1 di negara-negara dengan pecandu smartphone terbanyak di dunia. Hal itu sedikit masuk akal mengingat China adalah salah satu negara dengan pengembang video game terbesar. Di posisi teratas mereka disusul Arab Saudi, Malaysia, Brasil, dan Korea Selatan di 5 posisi pertama.

Baca ini juga :

» Pertarungan untuk Elderym Dimulai Hari Ini Saat Guild of Guardians Rilis di iOS dan Android
» Lokapala Perkenalkan Ksatriya Sena! Rilis Trailer Bertajuk "Menaki: Menentang Takdir"
» Moonlight Blade M akan Rilis 15 Mei, Reservasi Nama dan Karaktermu Sekarang!
» Gibran Tidak Ingin Membatasi Kreativitas Anak Muda Yang Ingin menjadi Atlet Esports
» Solo Leveling: ARISE Sudah Bisa Kamu Mainkan Sekarang!

Sumber: anmosugoi
Para peneliti menganalisis 81 penelitian sebelumnya yang mencakup topik penggunaan smartphone oleh orang dewasa muda dan remaja. Sebuah peta juga dibagikan di mana para peneliti melabeli setiap negara dengan nomor yang mewakili tingkat kecanduan ponsel cerdas, mulai dari 10 hingga 60.


Sumber: anmosugoi
Para peserta berusia antara 15 sampai 35 tahun (rata-rata keseluruhan adalah 28 tahun) dan 60% dari mereka adalah perempuan. Disarankan bahwa "penggunaan smartphone bermasalah" tumbuh di seluruh dunia, yang dapat memiliki "konsekuensi psikologis", atau mungkin peningkatan bahaya fisik.

Tidak diragukan lagi masalah yang mempengaruhi semua negara secara merata, meskipun tidak dengan cara yang sama. Indonesia sendiri belum masuk daftar ini meskipun sebenarnya Indonesia juga masuk dalam rata-rata adiksi untuk Smartphone. Terutama dalam hal bermain game online di smartphone, namun sepertinya Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang disurvei oleh peniliti sehingga tidak masuk dalam daftar tersebut.

Sumber: anmosugoi