KotakGame

Siapa yang tidak kenal dengan Anathan "Ana" Pham dan juga Topias "Topson" Taavitsainen? Duo mematikan yang dimiliki OG, serta satu-satunya DUO yang juga menjuarai dua The International berturut-turut.

Sejatinya kedua pemain ini memutuskan untuk pensiun dari dunia kompetitif segera setelah OG meraih gelar juara dunia keduanya pada tahun 2019 silam. Ana yang memutuskan untuk menikmati hasil kerja kerasnya di Australia, sementara Topson memilih untuk tinggal di Malaysia bersama dengan istri tercinta.

Dota 2 sekarang memang tidak semenarik pada saat keduanya masih aktif berseragam OG. Namun dengan peta persaingan yang sekarang jelas berbeda, juga menyuguhkan pertandingan yang unik serta menarik untuk kita simak.

Baca ini juga :

» Bakal Rebranding? Kolaborasi Liquid x ECHO Esports is Real?
» Masih Jadi Kryptonite Untuk T1, Gen G Juarai LCK Spring 2024!
» T1 Umumkan Kehadiran Streamer Cantik, Nastasia Adeline, sebagai Influencer Baru!
» Channel Dota 2 Legendaris, NoobsFromUA Harus Tutup Setelah Dapatkan Strike dari PGL!
» Indo Pride! The Susanto Brothers Bawa Tim Mereka Lolos Playoffs VCT 2024

Kemudian apa jawaban ana pada saat ditanya tentang bagaimana dia kini bisa bergabung dengan T1? Berikut jawaban dia.

Standing untuk Liquid dan juga RNG

Dikutip melalui One Esports, Ana sejatinya waktu itu dianggap akan bergabung bersama dengan T1, beberapa postingan tentang ini juga sempat menghiasi sosial media yang kita gunakan, namun Ana mengatakan bahwa dirinya masih tidak yakin untuk mulai kembali bermain.

Setelahnya iNSaNiA menghubunginya dan mengatakan bahwa Liquid membutuhkan posisi satu atau carry untuk turnamen Riyadh Master 2022. Ana membalas "I thought it would be fun and a cool experience, so i was like 'why not?" atau, "saya berfikir itu akan menjadi pengalaman yang keren dan juga menyenangkan, jadi kenapa tidak?"

Segera setelah Riyadh Master 2022 selesai, untuk Arlington Major terjadi krisis visa disalah satu tim Cina yakni RNG atau Royal Never Give Up. Ana yang agak sedikit ragu dengan tawaran RNG, namun akhirnya dia mengiyakan tawaran dari tim Cina daratan ini.

Lalu bagaimana dia bergabung bersama T1? Plus Topson!

Liquid dan juga RNG pada akhirnya tidak memilih untuk memperpanjang Ana didalam tim, mereka masih memilih pemain yang bisa untuk bersama dalam waktu yang cukup lama. Hingga pada akhirnya T1 mengambil kesempatan ini. T1 setelah berkutat dengan posisi yang bisa dibilang cukup buruk pada TI10 melakukan pendekatan kepada Ana. Coach mereka March yang menghbungi Ana untuk kesempatan ini.

"March bertanya kepada ku, apakah aku tertarik untuk bermain, dan aku berfikir bahwa aku juga ingin berkompetisi, jadi kita berbicara dan menanyakan apakah Topson juga tertarik untuk bergabung?" Ungkap Ana.

Ana mengatakan bahwa bermain dengan Topson merupakan hal paling aman yang bisa dilakukan, kemampuan Topson untuk bermain membuat tugas seperti "owning the map" menjadi sangat mudah.

Sebenarnya Ana juga mengungkapkan bahwa test terberat T1 saat ini sudah menghampar dan menghadang mereka, mulai dari TI11 South East Asia Qualifier hingga persiapan yang bisa dibilang kurang dari satu bulan.

"Sebenarnya T1 memiliki kerja yang bisa dibilang cukup berat, bahkan team juga tidak memiliki banyak waktu untuk bersiap." Ungkap Ana.

"Semuanya seperti menyukai gaya permainan satu sama lain, dan menurutku itulah yang terpenting." Tambahnya.

Kemudian apa senjata rahasia dari carry yang masih bermain untuk season ini?

"Vengeful Spirit," jawabnya. "karena aku bisa melakukan feed dan masih merasa cukup oke."