Release Date6 June 2016
ESRB RatingTeen
GenreMOBA
Publisher
Garena Indonesia

Developer
Tencent Games

Console
KOTAK GAME RATING
85
PLAYER RATING
85
BERI RATING
SPECIAL FEATURE

Kisah Perjalanan Arena of Valor dari Awal Rilis sampai Sukses Saat Ini


Ekosistem Esports

Selain BoV dan AIC, kompetisi dunia AoV lainnya adalah AWC. Walaupun AIC dan AWC sama-sama kompetisi tingkat dunia dari AoV namun ada perbedaan yang mendasar dari keduanya. Apabila AIC adalah kompetisi antar negara yang mempertemukan tim dari satu organisasi esports, AWC ini merupakan kompetisi antar negara yang mempertemukan tim yang dibangun dari beberapa organisasi. Jadi, AWC ini mirip dengan FIFA Word Cup-nya sepak bola, sedangkan AIC ini bisa dibilang lebih mirip ke UEFA Champions League.

Pada AWC 2018, Indonesia diwakili oleh tim gabungan yang terdiri dari anggota tim EVOS AOV dan GGWP.ID. Sayangnya, tim Indonesia masih harus lebih banyak latihan lagi untuk menjuarai kompetisi dunia AoV ini setelah gugur pada babak penyisihan grup melawan Vietnam dan China Taipei. Setelah rangkaian pertandingan panjang, negara yang menjadi juara pada AWC 2018 adalah Korea Selatan.


Terlepas dari kompetisi tahunan, untuk terus membangun ekosistem esports yang baik untuk AoV, penerbit game ini juga menyelenggarakan kompetisi musiman (season) bertaraf nasional yang diberi judul Arena of Valor National Championship (ANC) dan Arena of Valor Star League (ASL). Tidak ketinggalan kompetisi lainnya, seperti kompetisi online bertajuk Valor Online Cup (VO-Cup), kompetisi komunitas regional bertajuk Valor Community Challenge (VoCC), dan kompetisi khusus pelajar yang bertajuk Arena Pelajar Indonesia (API).



Meskipun sama-sama musiman dan bertaraf nasional, namun ada perbedaan mendasar untuk ANC dan AWC. ANC merupakan kompetisi semi-pro yang digelar pada kota-kota besar di seluruh Indonesia sehingga tim apa saja bisa turut serta, sedangkan ASL adalah kompetisi yang hanya bisa diikuti oleh 6 tim terkuat AoV di Indonesia. Patokan tim terkuat yang berhak atas slot ASL dilihat bedasarkan performa mereka di kompetisi-kompetisi resmi yang dihelat Garena Indonesia, seperti ANC, BoV dan VO-Cup.

Dari sudut pandang esports, bisa dipastikan AoV adalah game yang sangat tepat bagi para atlet, karena kompetisinya akan ada terus sepanjang tahun. Hadiah yang ditawarkan pun sangat menggiurkan dan bikin organisasi esports semakin serius untuk mendalami game ini yang ujung-ujungnya bisa menghadirkan pertandingan-pertandingan yang seru untuk ditonton oleh para Challengers.


Baca ini juga :

» Luar Biasa, Pendapatan Industri Game Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara pada Tahun 2018
» Inilah Alasan Arena of Valor Adalah Mobile Game yang Menyenangkan
» Solusi Gaming Tetap Bahagia dan Tenang Walaupun Sering Kalah
» [Edisi Master Fakry] Nikmati Liburan dengan Video Game Kesayangan
» [Edisi Master Fakry] Beli Hape Baru, Main Game Baru Dong!

Setelah lebih dari setahun resmi dirilis di Indonesia, akhirnya AoV kedatangan hero asli Indonesia yang mana hero tipe tanker bernama Wiro ini merupakan hasil adaptasi dari karakter komik karya Bastian Tito yang berjudul Wiro Sableng. Asal kamu tahu, kemunculan hero yang membawa senjata pamungkas bernama Kapak Maut Naga Geni 212 ini semakin meriah karena waktu peluncurannya bersamaan dengan pemutaran film layar lebar bergenre komedi laga berjudul Wiro Sableng.


Wiro punya skill pasif bernama Sacred 212 yang efek sangat menarik, yaitu saat Wiro sekarat, dia akan menerima pemulihan health sebanyak 60% dan terkena immobilize selama 4,5 detik yang mana dia kehilangan 25% physical dan magic defense lalu 3 tanda muncul di sekitarnya. Saat disentuh hero kawan, tiap tanda itu akan memulihkan HP pada Wiro dan hero kawan. Setelah 3 tanda diaktifkan atau waktu 4,5 detik berlalu, Wiro akan menimbulkan 150 magic damage pada musuh sekitar dan mengurangi movement speed-nya. Wiro juga menerima 50% attack speed dan 30% movement speed selama 5 detik. Efek ini hanya dapat dipicu sekali per 90 detik.


TAGS



(Total View : 72862)
rekomendasi terbaru