Melihat meta professional dan high skill pub, ada peningkatan yang pasti dalam jumlah early buyback. Memancing keluarnya ultimate lalu kembali menyerang, support dengan cepat kembali ke pertarungan untuk mendapatkan gold dan exp, dan mempertahankan struktur menjadi jauh lebih mudah.
Yang terjadi saat Team Liquid vs Fnatic di DreamLeague Season 9.
Jika dilihat dari pertandingan GESC Indonesia DOTA 2 Minor kemarin, kita melihat pertarungan 70 menit antara Na'Vi dan Fnatic sejak patch 7.11, banyak sekali buyback yang dilakukan oleh kedua tim.
Mengingat bahwa tidak ada lagi penalti gold buyback, teknik ini dapat sering digunakan, terutama saat bermain dari belakang. Kontrol peta sangat penting jika ingin farming dan ada insentif moneter yang bagus untuk kembali bertarung, terutama pada posisi tiga hingga lima.
Pendapatan gold diawal memberikan lebih banyak manfaat bagi sang support, untuk membeli item utility yang berguna untuk bertahan hidup atau mungkin menciptakan peluang untuk membunuh hero lawan, ini memberikan dampak seperti bola salju semakin lama semakin membesar. Bertahan saat musuh melakukan gank artinya lebih banyak EXP dan gold, yang berarti barang-barang yang lebih baik dan tingkat yang lebih tinggi, yang berarti kemungkinan lebih tinggi untuk bertahan hidup dan membunuh atau membantu dalam pertarungan berikutnya.
Dengan bantuan support memungkinkan core untuk membunuh lawan diawal permainan yang bisa berpotensi menjadi push.
Melihat core Dreamleague Season 9 yang menjadi meta seperti: Gyrocopter, Tiny, Death Prophet dan Lifestealer hero-hero ini memberikan situasi dimana para support bisa memberikan early assists dan kemudian berkembang dengan item utility mereka.
Srikandi Dunia Esports Indonesia! Inilah Dere...
Era Telah Berakhir, Bigetron Resmi Lepas Divi...
Rss Feed