KotakGame

Tiga organisasi esports Jepang telah bergabung sebagai unit kohesif tunggal yang dikenal sebagai Japan Esports Union, atau JESU. Esports telah lama menjadi sumber hiburan utama di negara-negara terdekat seperti China dan Korea Selatan, namun esports telah berjuang keras untuk berkembang di Jepang (karena sejumlah alasan rumit dijelaskan sebentar di sini). JESU berharap bisa mengubah ini.

Hideki Okamura, Direktur Perwakilan JESU dan Wakil Presiden Eksekutif Sega Sammy Holdings, mengatakan tentang usaha baru tersebut: "Penonton global untuk esports diperkirakan mencapai 300 juta orang pada tahun 2019, dan 500 juta pada tahun 2020. Artinya tidak berbeda dengan olahraga kehidupan nyata. Esports terutama populer di Asia dan di Amerika Serikat, dan ada juga harapan di Jepang untuk mempopulerkan olahraga. Kami akan melihat untuk mempromosikan industri ini dan meningkatkan status sosial masyarakat setempat di Jepang."

» Kembali Bela Nama Indonesia, Bigetron Era Jadi Tim Perwakilan Indonesia di IESF World Esports Championships!
» Hanya Bertahan Setengah Musim, Octa Resmi Non Aktif dari Roster RRQ Hoshi!
» Beberapa Waktu Tidak Ada Tim, Naomi Resmi Kembali ke Skena Kompetitif Bersama Mythic Seal!
» Bermain Pada Minggu Ini, Skylar: Gua Belum 100 Persen Sembuh, Agak Shock Tapi Harus Profesional!
» Tanggapi Taunting AudyTzy, Clayyy: Ada Batasannya, Asal Jangan Nyerang Personal Banget Sih!

JESU adalah gabungan antara Japan e-Sports Association, eSports Promotion Organization, and Japan eSports Federation. Organisasi baru tersebut telah mengambil bagian untuk mempromosikan dan melengkapi pertumbuhan esports dan game kompetitif di negara asalnya.

Salah satu alasan Jepang tertinggal dalam hal esports adalah undang-undang yang membatasi. Ada hadiah uang tunai yang dibatasi untuk turnamen berdasarkan undang-undang "Bertindak melawan Unjustifiable Premium and Misleading Representations", yang berarti total jumlah hadiah hanya bisa mencapai 100.000 yen (£ 640).

JESU sedang mencari cara untuk menerbitkan lisensi bagi gamer profesional. Jika ini membuahkan hasil, organisasi berharap hal itu akan memungkinkan hadiah turnament untuk menarik lebih jauh pesaing potensial.