KotakGame

Pastinya para mahasiswa ingin lulus dari perguruan tinggi yang mereka diamin saat ini. Tetapi untuk lulus dari perguruan tinggi tidaklah mudah, kamu harus skripsi dan barulah kamu dapat mengikuti wisuda. Kebanyak mahasiswa, mengalami kendala pada judul skiripsi yang mereka pilih. Biasanya dosen akan menolak jika dari judul skripsi yang mereka pilih terlalu mainstream atau pasaran.

Namun baru-baru ini ada kabar yang cukup mengejutkan, dimana ada seseorang mahasiswa tingkat akhir membuat skripsinya dari sebuah game yang saat ini cukup fenomenal, yaitu Arena of Valor (AOV). Seseorang mahasiswa tersebut bernama Gilang Maulana Iwanusa yang baru saja menyelesaikan masa perkuliahannya di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

Gilang sendiri diketahui memilih judul untuk skripsinya yaitu "Adopsi Teknologi Bergerak Pada Multiplayer Online Battle Arena Games di Indonesia", dan menggunakan studi kasus dari game AOV. Dirinya memiliki alasan tersendiri mengapa AOV menjadi subjek penelitian skripsinya, dikarenakan game MOBA saat ini cukup berkembang pesat di Indonesia. Selain itu ia juga mengatakan bahwa AOV sendiri terbilang masih fresh dan cukup jarang ditemukan mahasiswa yang melakukan penelitian akademik tentang game.

Baca ini juga :

» Pertarungan untuk Elderym Dimulai Hari Ini Saat Guild of Guardians Rilis di iOS dan Android
» Lokapala Perkenalkan Ksatriya Sena! Rilis Trailer Bertajuk "Menaki: Menentang Takdir"
» Moonlight Blade M akan Rilis 15 Mei, Reservasi Nama dan Karaktermu Sekarang!
» ArcheAge War akan Buka Server Global pada Kuartal Kedua 2024
» Metal Slug: Awakening Update Mode Operasi Gabungan! Ada Hero dan Senjata Baru

Tujuan dari penelitian ini cukuplah menarik, yaitu faktor apa saja yang membuat para Challengers ingin memainkan game AOV secara terus-menerus.

Mahasiswa tingkat akhir jurusan Sistem Informasi ini memulai penelitiannya pada akhir bulan Februari 2018 lalu dan berhasil pada bulan Juni 2018. Tentunya dengan bantuan dari Garena AOV Indonesia serta para pemain AOV atau biasa disapa dengan sebutan Challengers, membuat penelitian yang Gilang lakukan dapat selesai dengan jangka waktu hanya 5 bulan saja.

Dengan begitu diharapkan untuk masa yang akan datang semakin banyak para mahasiswa tingkat akhir dengan mengangkat game di Indonesia sebagai subjek penelitian mereka.

(KotakGame)