KotakGame

Kecurangan dalam setiap turnamen memang tidak diperbolehkan. Apalagi turnamen esports biasanya menjunjung tinggi sportivitas. Namun ada kalanya para pemain melakukan kecurangan karena turnamen esports bisa diselenggarakan dimana saja. Khususnya turnamen yang bersifat online. Para juri tidak bisa mengawasi para pemain secara langsung.

Baca ini juga :

» Menilik Keajaiban Hadirnya Raja Galaxy Baru di MPL Indonesia Season 13!
» Team Liquid Gandeng AURA & ECHO Sebagai Partnership di Skena Kompetitif MLBB!
» Bakal Rebranding? Kolaborasi Liquid x ECHO Esports is Real?
» Klarifikasi Isu Kepergian Yawi, Reza Pahlevi: Saya Yakin Dia Masih Bisa Main di Playoffs!
» Drama Hingga Match Akhir, RRQ Hoshi Akhirnya Lolos ke Playoffs MPL Indonesia Season 13!

Sumber: blastingnews
Hal tidak menyenangkan ini terjadi di gelaran turnamen kompetitif yang biasa diselenggarakan di akhir pekan. Dimana Kyle “Mongraal” Jackson yang baru saja pindah dari Team Secret ke Faze Clan ketahuan melakukan stream snipe atau mengintip aktivitas pemain lain melalui streaming mereka dan bergerak berdasarkan stream snipe tersebut. Hal ini dituturkan oleh Bloodx, dimana dirinya meradang setelah melihat kejadian satu ini.

**ATTENTION**

Is it okey to have people IN YOUR CALL MID-TOURNY having your "coach" call out where teams land, based off of what he sees on OTHER streams? AKA STREAMSNIPING for your team.

PLEASE voice your opinions, i know what my opinion is.@LRojo__ & others, is this ok?

— Bloodx (@BloodxEU) November 26, 2019

Sumber: Bloodx Twitter
Bloodx menumpahkan kekecewaannya di akun Twitter miliknya. Dirinya mengutuk Mongraal karena melakukan hal ini. Bloodx mengatakan sumpah serapah setelah melihat video dari Mongraal yang sempat diunggah ke YouTube. Pro Player ini terlihat berdiskusi dengan sang pelatih sambil tertawa. Sang pelatih melakukan stream snipe kepada lawan Mongraal dalam turnamen tersebut. Hingga berita ini ditulis, video tersebut sudah diturunkan dari channel Mongraal dan banyak orang yang setuju dengan sumpah serapah Bloodx.

Sebetulnya tidak salah jika sang pelatih mengarahkan anak didiknya. Hal ini bisa Kotakers lihat di turnamen CS:GO dimana ada sang pelatih yang mendampingi para pro player. Sang pelatih tidak dijinkan untuk bicara hingga waktu timeout ataupun waktu istirahat. Sayangnya keuntungan soal pelatih yang dimiliki Mongraal malah dilakukan untuk hal yang tidak terpuji.

Sumber: Dexerto