KotakGame

Developer dari Overwatch, Call of Duty, dan World of Warcraft adalah perusahaan game terbaru yang menarik game mereka keluar dari Rusia menyusul konflik baru-baru ini di Ukraina. Activision-Blizzard, yang akan segera bergabung dengan Microsoft dalam kesepakatan hampir $70 miliar, sedang mengurangi operasi mereka di wilayah yang akan mempengaruhi pemain baru dan pemain saat ini.

COO Daniel Alegre mengatakan kepada karyawannya pada 4 Maret bahwa perusahaan akan menarik penjualan game baru, serta transaksi dalam game, di Rusia.

We are committed to helping those impacted by the terrifying violence taking place in Ukraine.

Today, we are announcing the suspension of new sales of and in our games in Russia while this conflict continues, as well as other efforts to assist Ukraine. https://t.co/wG9tQMNzjK

— Activision Blizzard (@ATVI_AB) March 5, 2022

Baca ini juga :

» Mantan CEO Activision Blizzard Bobby Kotick Dilaporkan Ingin Akuisisi TikTok
» Dapatkan Review Negatif, COD MW3 Tetap Jadi Game Paling Laris di Amerika Serikat!
» Wajib Tahu! Build Talent Serba Bisa untuk Feral DPS Druid di WoW Season of Discovery
» Dev Call of Duty: Modern Warfare 3 (2023) Akui Bahwa Game Ini Awalnya Sempat Direncanakan Rilis sebagai DLC!
» Semua Akan K-Pop Pada Waktunya! Le Sserafim Rilis Lagu Baru Kolaborasi Dengan Overwatch Yang Berjudul Perfect

Ini memengaruhi pemain Rusia yang ingin membeli game seperti Overwatch dan Call of Duty: Vanguard, serta transaksi dan langganan dalam game untuk World of Warcraft. Namun, tidak jelas apakah pemain Rusia telah diblokir untuk memainkan game tersebut.

Activision-Blizzard mengikuti jejak developer lain seperti Riot Games dan EA. Yang pertama mengumpulkan uang melalui penggalangan dana dalam game serta menjanjikan $ 1 juta dari mereka sendiri, sementara EA telah menarik semua judul, termasuk Apex Legends dan FIFA 22, dari wilayah tersebut.

Sumber: Dexerto

Jangan lupa juga untuk ikuti Giveaway dari KotakGame. Cek video dibawah ini ya: