Sega, perusahaan pengembang dan penerbit permainan terkenal, dilaporkan tengah mengurangi minatnya dalam pengembangan game blockchain.
Meskipun tidak seluruhnya menolak teknologi tersebut, laporan dari Bloomberg mengungkapkan bahwa Sega saat ini menunda rencana untuk mengembangkan game blockchain-nya sendiri. Namun, Sega tetap berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman permainan yang menarik dan tetap memantau perkembangan teknologi blockchain untuk memahami potensinya di masa depan.
Baca ini juga :
» SEGA Publisher Sale - Mei 2024 Sedang Berjalan. Yakuza: Like a Dragon dan Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown D
» Keanu Reeves Akan Isi Suara Shadow di Sonic The Hedgehog 3
» Tactical RPG Paket Komplit dengan Grafis Super Indah - Review Unicorn Overlord
» Rumor: Persona 6 Akan Punya 2 Karakter Sebagai Protagonis
» Diskon Pertama untuk Like a Dragon: Infinite Wealth! SEGA ATLUS Spring Sale 2024 Tengah Berlangsung di Steam
Dilansir dari
VGC, pada wawancara dengan Shuji Utsumi, co-chief operating officer Sega, dirinya mengungkapkan pandangannya terhadap game blockchain play-to-earn, "Aksi dalam game play-to-earn ini terasa membosankan. Apa artinya jika game tidak menyenangkan?"
Sebagai gantinya, perusahaan yang terkenal dengan franchise Sonic The Hedgehog ini memilih untuk membiarkan mitra pihak ketiga menciptakan game NFT menggunakan beberapa franchise-nya, termasuk Three Kingdoms dan Virtua Fighter. Namun, Sega tidak mengizinkan karakter-karakter terbesarnya terlibat dalam judul-judul blockchain tersebut, demi menghindari potensi penurunan nilai kekayaan intelektualnya.
Selain itu, Utsumi juga menegaskan bahwa Sega tidak tertarik dalam pembicaraan tentang akuisisi setelah berita muncul bahwa perusahaan ini menjadi target Microsoft dalam beberapa tahun terakhir.
Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kalian tonton di bawah ini.