KotakGame

Little Nightmares bisa dibilang sebagai franchise atau IP platformer yang agak berbeda dengan platformer lainnya. Fokus kepada game design yang dimainkan di medium 2D (mayoritasnya), art style Little Nightmares yang biasanya jadi sorotan utama dengan detail yang juga cukup seram jadi hal utamanya. Kuat dari art design dan atmosfer yang dibawakan game, Little Nightmares 3 kembali membawa hal tersebut dan lebih baik lagi bahkan dari Little Nightmares 2.

Ghost of Yōtei akan resmi hadir secara eksklusif di PlayStation 5 sebagai sekuel sekaligus suksesor dari Ghost of Tsushima. Dikembangkan oleh Sucker Punch Productions, game ini membawa kita menelusuri salju abadi Ezo (yang kini dikenal sebagai Hokkaido) di awal era Edo.

Capek dengan laptop gaming yang berat? Pegel di bahu saat dibawa kemana-mana dan lagi nyari solusinya? Tenang aja, gw ada disini untuk ngasih tau ke kalian bahwa masalah-masalah tersebut bisa selesai. Solusinya adalah ganti laptop!

Silent Hill kali ini membawa sesuatu yang berbeda dan menarik dibandingkan Silent Hill sebelumnya.

Jika kita membicarakan game genre racing memang genre ini agak sedikit menarik karena banyak sekali variasi yang bisa kalian temukan.

Sejak tahun 2009, Borderlands bukan hanya sekadar video game. Ia adalah sebuah fenomena yang meramu first-person shooter, RPG, dan sistem loot menjadi sesuatu yang benar-benar baru. Formula “jutaan senjata”, humor sinis, karakter absurd, serta dunia yang gila menjadikannya pionir di genre looter-shooter.

Team Cherry memasak cukup lama buat banyak orang penasaran. Apakah worth it menunggu 7 tahun untuk DLC? Jawabannya iya, dan bahkan tidak hanya sekedar DLC karena Silksong jadi full fledged game dan berhasil guncang tidak hanya ekosistem indie, tetapi video game secara umum.

Pengen rakit PC di tahun 2025 tapi bingung mau pakai part apa aja? Sini gua kasih tau PC keren yang satu ini! PC ini bisa libas game Stellar Blade rata kanan sampai 300an FPS, Monster Hunter Wilds rata kanan 90an FPS, apalagi? Black Myth: Wukong? bisa, dapet 160an FPS settingan mentok kanan tanpa ngos-ngosan!

Shinobi: Art of Vengeance bisa dibilang sebagai hal terbaik yang dilakukan oleh SEGA belakangan ini.