KotakGame

Sebagai walikota Osaka, kota dengan pendudukan 2,6 juta penduduk, Ichiro Matsui memiliki banyak orang yang harus diwaspadai. Tetapi selama konferensi pers di balaikota pada 15 Januari ia mengatakan jika ia prihatin kepada anak-anak yang tidak menghadiri kelas mereka.

Pembolosan adalah masalah yang rumit, tidak selalu mengenai kemalasan atau kurangnya keberanian mereka, guru yang apatis dan rencana pelajaran yang tidak praktis yang gagal melibatkan pikiran muda, lengkap dengan intimidasi dari teman sekelas membuat mereka berpikir jika pergi ke sekolah adalah hal yang terakhir yang ingin mereka lakukan.

Baca ini juga :

» Sebuah Toko Komputer di Jepang Punya Mesin Gacha yang Hadiahnya Bisa Dapet Prosesor!
» [TGS 2023] Japan Game Awards: 2023 Amateur Division Hadirkan Game Berkualitas karya Para Amatir!
» KotakGame Berkunjung ke Kantor Bandai Namco di Jepang, Ada Sesuatu?
» Setahun di Jepang, PewDiePie Masih Tidak Menyukai Bahasa Jepang Karena Sulit Dikuasai
» Thumbnail Clickbait, Netizen Jepang Heran Video Pan Piano Masuk Kategori Pendidikan

Sumber: Dok. KotakGame
Untuk hal tersebut, iapun berpikir bagaimana jika membuat undang-undang yang melarang anak-anak mengunakan smartphone melewati waktu tertentu pada malam hari. Hal ini berguna untuk meningkatkan kehadiran anak-anak di kelas.

Selain itu ada juga rancangan undang-undang yang melarang siswa sekolah dasar, menengah, dan menengah atas bermain game lebih dari satu jam di hari kerja dan lebih dari 90 menit di hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Namun sejatinya, Walikota sendiri tidak dapat menjelaskan secara persis bagaimana dia merasa penggunaan smartphone berkontribusi pada pembolosan, meskipun ia mengatakannya jika menggunakan smartphone pada malam hari akan membuat anak-anak menjadi mengantuk.

Sumber: Soranews24