KotakGame

Berbicara mengenai game yang dominan dirilis oleh para developer Indonesia, game horror memang selalu menjadi andalan. Pamali yang dikembangkan oleh StoryTale Studios mungkin adalah salah satu game horror Indonesia yang cukup ramai diperbincangkan dalam beberapa waktu belakangan ini. Apakah kamu gamer di Indonesia yang menantikan game tersebut?

Game yang resmi diberinama Pamali: Indonesian Folklore Horror tersebut telah rilis di Steam dan menariknya, game tersebut kini mendapatkan diskon 50 persen dan hanya dibanderol sekitar 20 ribu rupiah saja lho Kotakers.

Baca ini juga :

» Andrew Tate Dikecam Komunitas Game Setelah Bilang Wanita Tidak Boleh Main Game!
» Jadi Game PlayStation Dengan Penjualan Tercepat, Helldivers II Terjual 12 Juta Unit Hanya Dalam 3 Bulan
» The Finals Season 2 Hacker Playstyle Diperkenalkan! Tawarkan Banyak Keseruan Baru
» Script Code Ditemukan di Rockstar Launcher Site, Red Dead Redemption Mungkin Akan Segera Rilis di PC
» Wajib Connect Akun PSN untuk Multiplayer, Ghost of Tsushima di Steam Tidak Dapat Dibeli di 177 Negara!

Diberi nama Pamali: Indonesian Folklore Horror, game ini membawa pemain dalam kisah seorang pemuda bernama Jaka, dimana dia harus menghadapi serangkaian peristiwa mistis setelah kembali ke kampung halamannya. Disini pemain harus membongkar rahasia dari rumah tua peninggalan keluarga Jaka yang diselimuti misteri. Game ini rencananya akan dihadirkan dalam bentuk empat episode. Episode pertamanya sendiri diberi judul The White Lady, yang menjadikan Kuntilanak sebagai makhluk halus utamanya. Sisa tiga episode lainnya juga akan menghadirkan makhluk halus berbeda mulai dari Pocong, Tuyul dan Jenglot.

Tidak berbeda jauh dengan game horror kebanyakan, Pamali berfokus pada eksplorasi, pemecahan misteri, dan elemen survival untuk bertahan hidup dari ancaman makhluk halus. Keunggulan utama dari game ini terletak pada atmosfernya yang dibuat sangat mencekam dengan beragam sentuhan efek realistis. Banyak pemain yang mencoba demonya sempat protes akan pencahayaan-game yang kurang, namun pihak developer pasti sudah melakukan penyesuaian sebaik mungkin tanpa merusak sensasi horrornya.

(KotakGame)