KotakGame

Negara yang tengah revolusi yakni Iran sepertinya mendapatkan sedikit protes dari rakyatnya. Hal ini dikarenakan mereka masuk ke dalam tahap yang tidak terlalu penting seperti video game. Dimana disana ada dua game yang harus diblokir seperti Clash of Clans dan Call of Duty Mobile karena adanya sesi chat didalamnya.

Ternyata hal ini merambah ke game lainnya yang ikut terblokir seperti Call of Duty: Warzone, DOTA 2, dan League of Legends. Ini merupakan salah satu gejala serangan terhadap kebebasan online.

Baca ini juga :

» Rayakan Anniversary ke-7 MOBILE SUIT GUNDAM BATTLE OPERATION 2! Crossbone Gundam X1 Kai Hadir sebagai Unit Bar
» Monster Hunter Stories 3: Twisted Reflection Siap Hadir di Tahun 2026 – Kisah Rathalos Kembar dan Takdir yan
» PAC-MAN WORLD 2 Re-PAC Siap Hadir di Konsol pada 25 September, Rilis PC Menyusul Sehari Setelahnya!
» DRAGON BALL: Sparking! ZERO Siap Guncang Nintendo Switch dan Switch 2 Mulai 13 November 2025!
» SHINOBI: Art of Vengeance Dendam Demo Gratis Sudah Tersedia!

Sumber: PC Gamer
Terlebih seorang warga yang protes mengatakan "Kami selalu dapat sensor di Iran," jelas Tel. "Beberapa game, situs web, layanan, dan aplikasi selalu disensor. Tapi sejak protes dimulai, mereka membatasi penggunaan internet kami."

"Sejauh mana pembatasan ini, Iran saat ini, pada dasarnya, hanya mengizinkan akses ke satu intranet besar, jaringan yang secara eksklusif terdiri dari situs web dan layanan Iran."

Meskipun hal ini bisa dilewati menggunakan jaringan VPN, namun internet yang menggunakan VPN cenderung memiliki ping yang tinggi. Sehingga tidak direkomendasikan bermain game online menggunakan VPN.

Sumber: PC Gamer