NEWS

Anak yang Bermain Game Kekerasan Cenderung Lebih Mudah Tergoda Menggunakan Senjata Asli

Billy Mariza   |   Selasa, 04 Jun 2019


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Sebuah studi baru-baru ini dilakukan oleh Departemen Psikologi di Ohio State University mencari penelitian lebih lanjut tentang hubungan yang mungkin antara video game kekerasan dan agresi dunia nyata.

Dalam studi ini, para peneliti memasangkan 220 anak-aak, berusia 8-12 tahun, dan menugaska mereka ke salah satu dari tiga versi Minecraft. Yang pertama dengan tanpa kekerasan, yang kedua dengan pedang, dan yang terakhir dengan senjata dan di ujicoba bermain selama 20 menit.

Baca ini juga :

» Wajib Connect Akun PSN untuk Multiplayer, Ghost of Tsushima di Steam Tidak Dapat Dibeli di 177 Negara!
» Tidak Seperti Helldivers 2 PC, Ghost of Tsushima PC Tetap Membutuhkan Akun PSN untuk Multiplayer
» MrBeast Berusia 26 Tahun Hari Ini dan Memberikan 26 Tesla, Termasuk Cybertruck!
» ASUS TUF Gaming A15 FA506NF, Laptop Gaming Rp12 Jutaan Bisa Apa Aja?
» AOC Perkenalkan Berbagai Macam Monitor dengan Harga Spektakuler! Apa Saja?

Kemudian mereka dibawa ke ruangan lain dengan mainan yang termasuk lemari dengan pistol. Hasilnya 76 anak-anak memainkan versi Minecraft dengan kekerasan senjata dan 62 persen dari anak-anak itu bermain dengan pistol. 74 anak-anak memainkan versi Minecraft dengan kekerasan pedang, dan 57 persen dari anak-anak itu bermain dengan senjata. 70 anak memainkan Minecraft versi non-kekerasan, dan dari anak-anak itu, 44 persen menyentuh pistol.

Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang memainkan versi kekerasan Minecraft lebih cenderung mengarahkan senjata pada dirinya ataupun pasangannya daripada yang versi non kekerasan.

Selain itu, anak-anak yang mengaku “konsumsi media kekerasan” di rumah memiliki risiko lebih besar untuk mengarahkan senjata pada diri mereka sendiri atau pasangan mereka dan menarik pelatuknya.

Meskipun begitu nyatanya banyaknya penelitian sering bertentangan, dengan beberapa penelitian menemukan hubungan antara video game dan agresi yang penuh kekerasan, dan penelitian lain tidak menemukan kaitan sama sekali.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru