BATTERY LIFE
Vivobook Pro 16X dibekali kapasitas baterai yang masif yaitu 96 Whrs, dibutuhkan waktu sekitar 16 jam untuk menghabiskan baterai ini dengan cara menonton video 1080p. Charger yang disertakan memiliki daya 120 Watt, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai baterai full dari 0%.
Baca ini juga :
» Review ASUS TUF Gaming A16 FA608WV
» Review ASUS TUF Gaming F16 2024
» Review ASUS Zenfone 11 Ultra
» Review ASUS TUF Gaming A15
» Review ROG Strix SCAR 17 2023 G733
PERFORMA dan BENCHMARK
Dengan tagline “Breaking the boundaries of performance for thin and light laptops” CPU mobile ini adalah versi H yang punya full power dengan TDP 35 Watt.
“Laptop dengan 11th Gen Intel Core processors didesain untuk performa terbaik dan mobilitas tinggi. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi-6 terbaru juga memungkinkan pengguna mendapatkan konektivitas nirkabel terbaik yang responsif dan bisa diandalkan.”
Prosesor tersebut ditemani oleh kartu grafis RTX 3050 4GB GDDR6, RAM 2x8GB 3200Mhz, dan storage NVMe PCIe M.2 SSD berkapasitas 1 TB. Sayangnya, opsi upgrade yang tersedia hanyalah mengganti SSD yang sudah ada dengan ukuran yang lebih besar, karena hanya tersedia satu slot saja, dan tidak ada opsi upgrade RAM dikarenakan RAMnya sudah dalam keadaan ter-solder di motherboard.
Berikut adalah hasil pengetesan kecepatan storage SSD yang kita test menggunakan Crystal Disk Mark.
SSD NVMe yang digunakan tergolong standar untuk PCIe Gen 3, dengan kecepatan Sequential Read di 3,2 GB/s dan Sequential Write di 2,9 GB/s.
Lanjut ke sesi benchmark.
Kami telah melakukan benchmark untuk mengetahui performa dari ASUS Vivobook Pro 16X OLED dengan software Cinebench R20, PC Mark10, 3D Mark Fire Strike, dan Time Spy. Ini dia hasilnya.
Dari hasil benchmark sintetis yang telah kami lakukan, hasil yang didapatkan terbilang cukup identik dengan Vivobook Pro 14X yang telah kami review sebelumnya, karena memang jeroan yang persis meski resolusi berbeda, hasilnya yang cukup konsisten menandakan produk ini cukup stabil di tiap unitnya.
Meskipun bukan laptop yang didesain khusus bermain gaming, KotakGame pasti mengetes kemampuan gaming dari setiap laptop yang di-review. Kami melakukan uji coba terhadap game non ray tracing seperti Valorant, DOTA 2 dan juga game dengan ray tracing seperti Shadow of The Tomb Raider dan juga Far Cry 6.
Untuk game-game esport non ray tracing tentu laptop ini sudah lumayan oke untuk ngelibas diatas 60FPS pada resolusi 1200p. Untuk game dengan ray tracing seperti Far Cry 6, dan Shadow of The Tomb Raider tentu angka yang didapatkan kurang menarik untuk dimainkan pada resolusi 4K, jika menginginkan gameplay yang cukup solusinya adalah bermain di resolusi 1200p.
Baik untuk game esports maupun game triple A, bermain di resolusi 4K mengakibatkan penurunan FPS yang signifikan, ini adalah efek dari VRAM pada VGA yang hanya 4GB saja, sedangkan persyaratan untuk bermain di resolusi tinggi adalah VRAM yang besar, jadi hal ini termasuk normal mengingat laptop ini memang ditujukan untuk content creator, bukan gamer.