Feature

Mengapa Media Sosial Justru Menjadi Instrumen Penghancur Bagi Industri Hiburan?

oleh: Marvemir

[FEATURE] Halaman 5



Dan dikarenakan hal tersebut, maka tidaklah mengherankan sama sekali apabila saat ini, banyak fans, jurnalis dan mantan-mantan pegulat serta manager yang menganggap bahwa industri gulat hiburan seperti WWE, kini sudahlah benar-benar hancur dikarenakan adanya trend selfie media sosial tersebut.

Bahkan lebih gilanya, berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh pegulat kelas bulu ringan (Cruiserweight) di WWE, The Brian Kendrick di salah satu episode program Podcast milik legenda WWE, Stone Cold Steve Austin, The Steve Austin-Show-Unleashed beberapa bulan yang lalu, dampak negatif dari media sosial ini jugalah berpengaruh ke performa sekaligus karir para pegulatnya.

Jadi menurut pegulat berusia 38 tahun ini, salah satu alasan utama mengapa para pegulat WWE sekarang tampil kurang begitu maksimal, adalah kebanyakan dari mereka paska selesai bertanding atau bahkan sebelum bertanding, dirinya sibuk ber-selfie ria, update status di Facebook atau Instagram atau melakukan aktifitas-aktifitas online lainnya.

Dan menurut Kendrick, hal ini sangatlah berbeda dengan era awal karir WWE-nya dulu di tahun 2002-2003, dan era kedua WWE-nya di tahun 2007-2008. Pasalnya menurut Kendrick, di kedua era tersebut, dirinya dan beberapa pegulat muda / baru tidaklah melakukan hal demikian baik sebelum atau sesudah bertanding.

Baca ini juga :

» Gak Nyangka Demen Ngegame! 7 Game Favorit Raditya Dika!
» Banyak Game Seru yang Layak Ditunggu! Inilah Daftar Game Keren dari Summer Game Fest 2022
» Banyak Game Baru dari Waralaba Populer! Inilah Jadwal Rilis Game di Juni 2022
» Kapan Lagi Main Game Baru Gratis? 7 Game di PC Game Pass Mei 2022 yang Wajib Dimainkan!
» Gamer PC Dijamin Anti Buntung! Inilah 7 Fakta PC Game Pass yang Wajib Diketahui

Spesifiknya, yang ada, sebelum dan bahkan setelah bertanding dirinya dan beberapa rekan pegulat muda-nya yang lain, langsung cepat-cepat menemui agen backstage atau pegulat senior seperti Undertaker atau (alm) Eddie Guerrero untuk melakukan proses brainstorming / evaluasi. Nah, proses evaluasi ini, nantinya akan dijadikan bahan feedback sehingga sang pegulat tidak melakukan kesalahan yang sama di pertunjukan mereka selanjutnya.

Oke mungkin Kotakers langsung berkata seperti ini: Ya namanya juga udah beda zaman min jadi wajarlah. Well justru toleransi seperti inilah yang membuat performa pegulat WWE sekarang terlihat tidak se-keren zaman The Rock atau Stone Cold dulu.

Walhasil, atas performa kurang memuaskan tersebut, maka hal inipun ber-efek dengan performa program WWE yang seperti kita tahu, banyak orang (bahkan termasuk fans veteran) sudah tidak terlalu menyaksikan lagi yang walhasil, membuat jumlah fans menjadi berkurang dan berkurangnya fans, membuat rating sekaligus keseluruhan bisnis WWE menjadi tidak sepopuler dan se-menguntungkan seperti dulu kala.

Dan lagi-lagi mengapa hal tersebut bisa sampai terjadi? Yap, Media Sosial

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline 021-98299724
rekomendasi terbaru