Menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk sebuah game bukanlah hal yang aneh dan jarang terdengar. Bahkan beberapa waktu yang lalu terdengar ada seorang gamer yang telah menghabiskan sekitar USD150 ribu atau sekitar IDR2,1 miliar.
Namun berbeda dengan kasus yang satu ini, ada sebuah kasus seorang pria di China telah menghabiskan USD1,4 juta dalam bermikro transaksi di sebuah game dan itu merupakan angka yang cukup fantastis. Uang sebanyak itu merupakan sekali pendapatannya untuk membangun karakter dalam MMORPG yang disebut Justice Online.
Baca ini juga :
» Cabut dari Paper Rex, Monyet Resmi Berseragam Team RRQ Untuk VCT Pacific Stage 2!
» ASUS Luncurkan Kipas Case TUF Gaming TR120 ARGB
» SteelSeries Ungkap Lebih dari 100 Profil Audio Khusus Gaming dengan Arctis Nova 5 Baru
» Andrew Tate Dikecam Komunitas Game Setelah Bilang Wanita Tidak Boleh Main Game!
» Jadi Game PlayStation Dengan Penjualan Tercepat, Helldivers II Terjual 12 Juta Unit Hanya Dalam 3 Bulan
Sumber: NetEase
Namun hal surampun terjadi, ia meminjamkan akunnya kepada seorang temannya dan temannya tersebut menjual akunnya seharga USD55 ribu atau sekitar IDR776 juta. Sayangnya hal tersebut tidak terjadi, akun seharga miliaran rupiah tersebut hanya laku USD552 atau IDR7,7 juta saja di dalam pasar gamenya.
Mengetahui akunnya terjual dengan sangat murah, iapun menggugat teman dan pengembang game Justice Online, yaitu NetEase. Selama pengadilan, temannya mengklaim bahwa harga rendah tersebut akibat dari kelelahan maraton bermain game. Syukurnya NetEase melihat hal tersebut membatalkan transaksi penjualannya dan pria tersebut mendapatkan kembali karakternya namun ia harus membayar ganti rugi sebesar USD12 ribu 180 juta kepada pemain yang telah membeli karakternya.
Sumber: gamerant.com