KotakGame

Persaingan di arena perangkat gaming handheld semakin ketat. Rilis Legion Go yang akan datang menjanjikan untuk menjadi tandingan yang tangguh bagi Ally yang berbasis Ryzen Z1. Di atas kertas, perangkat ini menawarkan memori yang lebih cepat, layar yang lebih besar dengan resolusi dan kecepatan refresh yang lebih tinggi, kapasitas baterai yang ditingkatkan, semuanya dengan harga yang sama (di Eropa). Namun, apakah ini akan cukup bagi ASUS untuk menurunkan harga Ally masih belum bisa dipastikan.

Informasi baru dari Windows Report, yang tampaknya bersumber dari materi pers tentang perangkat yang akan datang, mengungkapkan bahwa Legion Go akan memasuki pasar bulan depan. Namun perusahaan siap mengumumkannya minggu ini pada tanggal 1 September, kemungkinan besar bertepatan dengan IFA 2023, yang juga dimulai pada hari yang sama.

Legion Go kini telah dikonfirmasi akan dilengkapi dengan Ryzen Z1 Extreme dari AMD. Ini berarti Go akan dilengkapi dengan APU AMD Phoenix paling kuat yang dirancang untuk konsol game, dengan 8 core Zen4 dan 12 compute unit RDNA3. Selain itu, APU ini akan mendukung TDP yang lebih rendah dibandingkan dengan APU Phoenix untuk laptop.

Baca ini juga :

» Rumor Microsoft Pengen Fallout 5 Bisa Rilis Lebih Cepat! Apa Karena Hype Fallout Lagi Naik?
» Rumor Game Watch Dogs Series Ga Bakal Dilanjut Sama Ubisoft, Termasuk Franchise Watch Dogs lainnya!
» Menkominfo Terbitkan Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2024 Untuk Regulasi Video Game di Indonesia!
» LPAI Minta Kominfo Untuk “Bersihkan” Game Dengan Unsur Kekerasan
» CEO Saber Interactive Katakan Harga Game Bisa Lebih Mahal Dari 70 USD

Sumber: WindowsReport via Videocardz

Secara signifikan, Legion Go akan hadir dengan memori yang lebih cepat, melampaui ROG Ally. Alih-alih LPDDR5-6400 16GB, Go akan menampilkan LPDDR5X-7500. Mengingat performa gaming sering kali bergantung pada memori sistem pada perangkat yang tidak memiliki grafis diskrit, peningkatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada performa keseluruhan.

Performa yang ditingkatkan ini mungkin sangat penting untuk merender frame pada layar 8,8 inci, dengan resolusi 2560x1600 dan refresh rate 144Hz. Resolusi ini melebihi resolusi ROG Ally (1920×1080 pada 120 Hz). Layarnya dilaporkan merupakan layar IPS dengan cakupan gamut warna DCI-P3 97% dan kecerahan puncak 500 nits, membuatnya sebanding dengan Ally.

Sumber: WindowsReport via Videocardz

Untuk mengakomodasi kebutuhan daya dari layar yang lebih besar, Legion Go akan menggunakan baterai 49,2 WH, melebihi Ally dan Deck (40 Whr). Hebatnya, berat perangkat tidak akan bertambah secara signifikan dibandingkan dengan Ally, hanya bertambah 32 gram, tetapi hanya ketika controller tidak terpasang. Perlu dicatat bahwa Legion Go akan memperkenalkan kontroler mirip joy-con Nintendo Switch yang dapat dilepas untuk permainan jarak jauh. Namun, saat menggunakan kontroler ini, bobot perangkat akan mencapai 854 gram.

Mengenai harga, perangkat ini diperkirakan akan diluncurkan pada tanggal 1 September, dengan banderol €799 di Uni Eropa dan $799 di Amerika Serikat. Perlu disebutkan bahwa konsol akan diluncurkan sebulan kemudian. Dari segi harga, ia akan menyamai ROG Ally di Uni Eropa, tetapi dengan kenaikan harga $ 100 di AS.

Selain itu, para gamer akan memiliki opsi untuk membeli Legion Glasses seharga $499/€499 dan headphone Legion E510 7.1 RGB Gaming In-Ear dengan harga tambahan €49. Secara keseluruhan, Lenovo jelas bertujuan untuk bersaing dengan Ally dengan menawarkan harga yang sama, spesifikasi yang lebih baik, dan fitur tambahan. Namun, beberapa gamer mungkin masih lebih memilih Ally yang lebih ringan tanpa kontroler yang dapat dilepas.

Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.