KotakGame

No Man's Sky, simulator RPG luar angkasa dan game bertahan hidup, awalnya menghadapi peluncuran yang sulit pada tahun 2016. Namun, para pengembang melampaui janji awal mereka dan menghadirkan game yang sangat menyenangkan yang terus menarik pemain baru di platform PC, PlayStation, dan Xbox. Khususnya, pada bulan Oktober 2022, game ini tersedia di Nintendo Switch, konsol genggam yang dikenal dengan kemampuan perangkat kerasnya yang terbatas.

Nintendo Switch mengandalkan prosesor NVIDIA dengan arsitektur grafis Maxwell. Terlepas dari keterbatasan perangkat kerasnya, perangkat genggam ini telah mendapatkan popularitas yang luar biasa. Perangkat ini muncul di pasar sebelum sistem modern berbasis Windows seperti Steam, Ayaneo, atau ASUS mulai membentuk kembali industri game genggam dengan grafis terintegrasi yang kuat. Grafis ini sekarang dapat mendukung teknik upscaling yang canggih, kadang-kadang disertai dengan sentuhan ray tracing. Namun, sebagian besar gamer memprioritaskan frame rate yang lebih tinggi daripada kualitas gambar yang ditingkatkan pada layar kecil Switch.

Baca ini juga :

» Motherboard ASUS AMD 600 Series Kini Mendukung Prosesor Ryzen Generasi Terbaru
» HP Kenalkan HP Care and Gaming Experience Center & The HP Gaming Garage untuk Konsumen Indonesia
» ASUS Republic of Gamers Siap Luncurkan ROG Phone 8 Series Pada 20 Maret 2024
» Makin Kencang! Intel Meluncurkan Prosesor Core i9-14900KS Dengan Clock Hingga 6,2 GHz!
» Tiga Kipas Lebih Baik! Super Ngebut untuk AI, Super Dingin untuk Gaming! Review ROG Strix G16 (2024)

Sumber: No Man's Sky

Keterbatasan perangkat keras Switch membuatnya tidak cocok untuk game dengan ketelitian tinggi, belum lagi dukungan teknologi ray tracing atau upscaling. Beberapa orang mungkin mempertanyakan apakah resolusi akhir 1200×720 dapat secara efektif mendapatkan manfaat dari teknologi upscaling. Teknologi tersebut hanya dapat meningkatkan kualitas sampai batas tertentu dan tidak dapat secara ajaib menghasilkan piksel yang tidak ada dalam gambar aslinya. Akibatnya, game yang berjalan pada resolusi yang lebih rendah akan selalu tampak lebih rendah daripada game yang menargetkan resolusi 1080p, 1440p, atau 4K.

Masalah ini dapat dilihat pada beberapa judul game Switch yang saat ini menggunakan teknologi AMD FidelityFX Super Resolution 1.0, yang tidak seperti FSR 2.0 yang menggunakan teknik upscaling sederhana tanpa data temporal. Meskipun demikian, pengembang No Man's Sky telah mengambil langkah berani dengan mengintegrasikan versi khusus AMD FSR 2 ke dalam game mereka. Meskipun spesifikasi dari kustomisasi ini masih dirahasiakan, namun masuk akal jika hal ini melibatkan profil peningkatan yang disesuaikan untuk mengakomodasi resolusi rendah atau pengoptimalan yang dirancang untuk grafis berdaya rendah.

Sumber: No Man's Sky

Menurut video dari BloomingTails, versi terbaru No Man's Sky menunjukkan tampilan yang lebih bersih dengan pengurangan aliasing dan tampilan yang lebih menarik secara visual. Tangkapan layar yang disediakan secara jelas menunjukkan bahwa objek 3D sekarang tampak lebih jernih, dan peningkatan juga terlihat pada pencahayaan latar belakang, yang menunjukkan berkurangnya kilauan.

Sebelum pembaruan, No Man's Sky bergulat dengan masalah stabilitas, yang sering kali mengakibatkan crash saat menjelajahi planet berpenduduk padat yang penuh dengan flora dan fauna. Meskipun ada kemungkinan bahwa beberapa pengoptimalan dilakukan untuk mengatasi rendahnya frame rate rata-rata sekitar 15 FPS dalam skenario seperti itu, versi yang diperbarui dengan FSR 2.0 tidak hanya terlihat lebih baik tetapi juga berkinerja lebih baik, dengan FPS rata-rata 19-20 FPS. Sayangnya, game ini masih sering mengalami crash, yang mengindikasikan bahwa perhatian lebih lanjut dari para pengembang masih diperlukan.

Sumber: No Man's Sky

Sumber: No Man's Sky

Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.