Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Gacha memang sesuatu yang menyebalkan, tidak hanya membuat pemain stress untuk mendapatkan item yang ia inginkan, namun parahnya bisa membuat finansial menjadi bangkrut karenanya.
Melihat hal tersebut, Josh Hawley, Senator dari Mussouri mengusulkan RUU yang mengatur persoalnya Loot Boxes atau gacha. RUU ini bertujuan untuk menerapkan perlindungan konsumen video game yang menggunakan Gacha, sistem mekanik Pay to Win atau metode monetisasi yang terkesan manipulatif, dalam proposalnya ia menjelaskan hal tersebut.
Loot Box, merupakan transaksi mikro yang menawarkan hadiah secara acak atau sebagian acak untuk pemain. Sedangkan Pay to Win, ialah Manipulasi keseimbangan kompetitif antara pemain game multipemain dengan memungkinkan pemain yang membeli transaksi mikro keunggulan kompetitif dibandingkan pemain lain.
Banyak negara, termasuk Irlandia, Jerman, Swedia, Denmark, Australia, Selandia Baru, dan Inggris, menetapkan bahwa kotak rampasan bukan merupakan perjudian. Karena orang tua sudah memiliki kemampuan untuk membatasi atau melarang pembelian dalam game dengan kontrol orangtua yang mudah digunakan.
Microtransactions telah menjadi topik hangat di industri game sejak mereka diluncurkan, ledakan banyaknya game gratis akibat bisa menghasilkan keuntungan mikrotransaksipun semakin banyak. Namun proposal ini secara khusus mengarah kepada anak-anak dibawah umur, yang belum begitu paham mengenai praktik uang yang terjadi di dalam game.
Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183