KotakGame

Karena platform sosial media seperti YouTube dan Twitch semakin populer, tentunya membuat strategi para pemilik perusahaan berubah untuk bisa menjangkau orang lebih banyak lagi. Mungkin banyak dari mereka menggunakan para influencer untuk mempromosikan dagangannya, namun di Jepang berbeda ceritanya.

Microsoft dengan konsolnya yaitu XBox menggunakan jasa para Virtual YouTuber atau VTuber untuk mempromosikan produk mereka, yaitu XBox Game Pass. Microsoft dikabarkan melakukan kerjasama dengan salah satu agency VTuber Hololive dalam rangka mempromosikan produknya tersebut. Merekapun memilih Shishiro Botan yang sudah gak asing lagi dengan game-game FPS dan Himemori Luna.

Baca ini juga :

» Mulai di Update Terbaru, Windows 11 Bakal Munculin Iklan Buat Semua Pengguna!
» Beneran Worth-It! 7 Keseruan Eiyuden Chronicle yang Bikin Fans Suikoden Berlinang Air Mata
» Sah! Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Resmi Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia
» Seal: WHAT the FUN - Lebih dari Sekedar Game Party Royale Biasa!
» Terus Ekspansi! CEO Bigetron Esports Spill Mereka Akan Kembali Tambah Dua Divisi Baru!

Kesepakatan Microsoft tampaknya telah mengalir selama satu jam dengan masing-masing, yang keduanya kini telah dilihat lebih dari 100 ribu kali. Dalam streaming, para VTuber bermain melalui beberapa game yang tersedia di Game Pass sambil juga menyoroti beberapa fasilitas dan manfaat lain yang dilampirkan ke layanan tersebut.

Meskipun langkah tersebut mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, ini bisa dibilang adalah contoh solusi modern untuk masalah yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Microsoft telah mencoba dan gagal untuk mendapatkan pijakan yang kokoh di pasar Jepang sejak zaman awal Xbox.

Dengan pemasaran tradisional yang tidak berhasil di masa lalu, mungkin tidak terlalu mengejutkan untuk sekarang melihat perusahaan mengambil pendekatan yang berbeda tentang cara operasinya di timur. Mengingat laporan bahwa Sony mengalihkan saham PS5 dari Jepang untuk fokus pada memenuhi permintaan di barat, pembuat keputusan di Microsoft sekarang mungkin merasa bahwa mereka saat ini berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan situasi tersebut.

Sumber: Gamerant