KotakGame

Setelah bertahun-tahun, 343 Industries bersama Microsoft bisa dikatakan berhasil dalam mengembangkan franchise Halo. Bukan hanya dikenal karena sosok Master Chief yang ikonik, melainkan mampu menyuguhkan alur cerita dan pengalaman bermain multiplayer yang luar biasa dan unik. Masih ingat dengan debut Halo: Combat Evolved? Saat itu, banyak penggemar benar-benar memujinya dan merayakan kejayaan game tersebut pada masanya. Apalagi berkat elemen gameplay yang unik di sepanjang sejarah waralaba.

Baca ini juga :

» Beneran Worth-It! 7 Keseruan Eiyuden Chronicle yang Bikin Fans Suikoden Berlinang Air Mata
» Sah! Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Resmi Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia
» Seal: WHAT the FUN - Lebih dari Sekedar Game Party Royale Biasa!
» Terus Ekspansi! CEO Bigetron Esports Spill Mereka Akan Kembali Tambah Dua Divisi Baru!
» Bentar Lagi Rilis di PC! Ini dia Spesifikasi PC Buat Mainin Ghost of Tsushima: Director's Cut!

Menyesuaikan kemajuan industri game, pihak developer terus berinovasi dalam mengembangkan seri Halo. Salah satunya yang telah terealisasikan dengan dukungan grafis memukau dan belum lama hadir, yaitu Halo Infinite. Halo Infinite sebelumnya direncanakan rilis pada November 2021. Akan tetapi karena satu dan lain hal, peluncuran game kembali diundur menjadi 8 Desember 2021 di platform Xbox One, Xbox Series, dan PC. Entri keenam dari sepanjang seri Halo ini hadir untuk memperingati ulang tahun waralaba yang ke 20 tahun. Tidak sedikit pemain yang juga telah menanti-nantikannya dan menikmati hype yang telah dibangun demi kepuasan fans.



Di awal permainan, pemain akan melihat bahwa UNSC Infinity diserang oleh Banished. Atriox pun langsung menyerang Master Chief hingga melemparkannya ke luar angkasa. Enam bulan kemudian, salah seorang pilot UNSC dengan code-name Echo 216 berusaha memulihkan Chief kembali. Akan tetapi, Chief yang telah terbangun langsung bergegas ke luar pesawat untuk melanjutkan perlawanannya dengan Banished. Usai berhasil menghancurkan Banished, Echo-216 bersama Chief melakukan perjalanan ke Zeta Halo yang justru telah menjadi bencana. Petualangan yang mencekam pun dimulai di sini.



Secara mekanisme, Halo Infinite mengusung genre shooter dengan perspektif first-person. Jika pemain sangat familiar dengan seri Halo, sejumlah senjata dan kendaraan dari seri-seri sebelumnya hadir kembali di sini. Belum lagi, Chief juga dibekali dengan berbagai tipe kemampuan atau alat yang memudahkan mekanisme permainan. Mulai dari penggunaan Grapple Shot yang dapat membuat Chief bergerak lebih cepat ke depan, Repulsor yang dapat meledak atau memancarkan gaya anti-gravitasi, dan masih banyak lagi. Bahkan pemain juga bisa memanfaatkan Repulsor untuk melakukan lompatan Sartan atau menangkis granat. Adanya berbagai gadget memungkinkan pemain untuk menggunakan kreativitasnya dalam pertempuran.



Sementara untuk mode Campaign, Halo Infinite menghadirkan struktur semi open-world. Di sini, pemain dapat bereksplorasi secara bebas di lingkaran Zeta Halo. Mode ini menghadirkan semacam base bernama Forward Operating Bases, yang tersebar dimana-mana serta memungkinkan pemain untuk melakukan poin fast travel dan mendapatkan Valor. Dari segi multiplayer, tampak Halo Infinite masih mempertahankan gameplay tradisionalnya. Berbagai fitur ditawarkan di mode ini seperti 4v4 dan 12v12. Hal baru yang diimplementasikan di sini adalah pemain dapat mengaktifkan kekuatan spesial selama beberapa kali. Mulai dari kamuflasi hingga pemanfaatan Repulsor.



Meskipun dari segi gameplay dan grafis terlihat menarik perhatian, namun Halo Infinite juga menerima berbagai kritikan dari para pemain. Mengesampingkan keluhan pemain, menurut kami 343 Industries telah bekerja dengan baik dalam mengembangkan Halo Infinite. Tanpa meninggalkan ciri khas lamanya, setidaknya mereka juga sukses dalam menawarkan multiplayer skala besar. Halo Infinite sukses mempertahankan bumbu orisinal waralaba dengan sentuhan grafis next-gen yang patut diacungi jempol.