KotakGame

Tampilan antar muka dan menu

Tampilan antar muka dan menu yang ada dikonsol ini disajikan dengan cukup sederhana. Selain dapat memilih 20 game yang disajikan dalam satu library memutar, kamu bisa mengakses setting lain untuk mengganti bahasa, pengaturan power saving, dan guide untuk menjelasakan beragam fungsi dari tiap tombol serta informasi penting lainnya. Selain setting utama, ada opsi khusus untuk mengatur save data dalam memory card serta resume point yang akan membawa kamu dalam poin permainan saat terakhir kali ditinggalkan.

Seperti yang Kru KotGa jelaskan sebelumnya, seluruh sistem operasi dalam konsol ini menggunakan basis emulator PCSXR. Beberapa modder serta hacker bahkan telah berhasil mengakses setting emulatornya dan menambahkan game sendiri melalui sambungan USB. Karena tidak adanya implementasi proteksi yang kuat, rasanya Sony tidak sepenuhnya keberatan kalau konsol ini akan terbajak, karena bagaimana pun mereka hanya menjual PlayStation Classic sebagai konsol portable yang praktis dan memiliki potensi besar untuk dimodifikasi secara bebas. Tapi tetap saja hal tersebut hanya asumsi semata.

Game yang tersedia

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada, faktor sekaligus daya jual terpenting dari konsol ini terletak pada game yang ditawarkan. Seperti yang sempat Kru KotGa sebutkan, PlayStation Classic menghadirkan bunlde 20 game klasik yang telah disaring oleh Sony. Walaupun seleksi gamenya cukup menarik dan memberikan kesan nostalgia yang kuat bagi banyak fans, namun sayangnya masih banyak game ikonik lain yang tidak ikut disertakan dalam bundlenya. Cukup ironis juga sebenarnya, karena laporan datamining terbaru melaporkan kalau Sony sempat menolak 36 game memorable seperti Parasite Eve, Silent Hill, Medal of Honor, Suikoden, Vagrant Story, Tomba hingga Tony Hawk's Pro Skater 2.

Jika kamu penasaran dengan game apa saja yang ditawarkan konsol ini, berikut ini list 20 judul gamenya:

• Battle Arena Toshinden
• Cool Boarders 2
• Destruction Derby
• Final Fantasy VII
• Grand Theft Auto
• Intelligent Qube
• Jumping Flash!
• Metal Gear Solid
• Mr. Driller
• Oddworld: Abe's Oddysee
• Rayman
• Resident Evil Director's Cut
• Revelations: Persona
• Ridge Racer Type 4
• Super Puzzle Fighter II Turbo
• Syphon Filter
• Tekken 3
• Tom Clancy's Rainbow Six
• Twisted Metal
• Wild Arms

Khusus untuk wilayah Jepang, kebetulan pihak Sony meluncurkan konsol ini dengan bundle game yang sedikit berbeda. Beberapa diantara game yang berbeda tersebut adalah dua seri original Arc the Lad, Parasite Eve dan SaGa Frontier. Jika harus dibandingkan, list game yang ditawarkan untuk Jepang bisa dibilang lebih menarik. Sejauh ini sayangnya tidak ada konfirmasi apakah versi Jepang tersebut akan hadir dengan opsi bahasa Inggris disetiap gamenya. Terlepas dari library yang terkesan kurang maksimal ini, setidaknya 20 game yang dihadirkan tersebut akan menawarkan kamu ratusan jam permainan yang seru dan penuh nostalgia.

» Review MSI Cyborg 14 A13VF
» Rise of the Ronin - Review
» Review ROG x EVANGELION EVA-02
» Review Steam Deck OLED
» Spider-Man: Across the Spider-verse

Pengalaman saat bermain

Setelah mengamati konsol ini dari dekat, maka tibalah saatnya bagi Kru KotGa untuk mencoba beberapa game yang ditawarkan secara langsung. Lalu bagaimana dengan sensasinya? Jawabannya sendiri adalah tidak buruk. Jadi saat pertama kali mencoba game dengan tuntutan grafis 3D yang fantastis di masanya , konsol ini dapat menjalankan kedua game tersebut dengan stabil. Satu-satunya kekurangan mungkin hanya terletak pada kualitas grafis yang sedikit blur serta FPS yang terasa rendah.

Pada saat kecil dulu Kru KotGa hanya sempat memainkan PlayStation versi slim, dan konsol tersebut dapat menjalankan semua game dengan sangat lancar. Contohnya saat bermain Fighting Force 2, game tersebut dapat berjalan mulus dan memiliki performa keseluruhan yang lebih baik dari PlayStation Classic. Tentu saja spesifikasi yang ditawarkan adalah faktor penentu yang bisa saja diperbaiki oleh Sony jika mereka ingin lebih serius untuk mendukung konsolnya.

Dengan adanya dua kontroler dalam paket penjualan, kamu dapat menggunakannya untuk bermain game kompetitif bersama teman. Contohnya seperti Tekken 3 yang ternyata seru saat dan berjalan dengan sempurna saat dimainkan oleh dua orang. Selain game fighting, kamu juga bisa berkompetisi dalam game racing R4: Ridge Racer Type 4. Performa dari semua game yang mendukung fitur local multiplayer bisa dibilang cukup memuaskan.

Kesimpulan

Berangkat dengan konsep menarik untuk membangkitkan konsol legendaris PlayStation dalam versi portable yang ringkas dan modern, PlayStation Classic sayangnya berakhir sebagai produk yang di mata kami gagal menjawab ekspektasi. Mulai dari library 20 game yang kurang maksimal, performa mengecewakan hingga minimnya fitur pendukung yang bisa memaksimalkan pengalaman bermain, konsol ini telah gagal menutupi semua kekurangan tersebut.

Desain minimalis dan sistem operasi ringkas yang ditawarkannya memang cukup baik, namun pengalaman bermain yang disuguhkan berakhir dengan mengecewakan. Untuk sebuah konsol yang dipatok dengan harga diatas 1 juta, PlayStation Classic rasanya bukanlah pilihan yang tepat. Jika harus dibandingkan, konsol ini bahkan masih kalah superior dengan keluaran original PlayStation Slim yang terasa lebih stabil dalam menjalankan game. Lalu apakah konsol ini layak untuk dibeli? Pada akhirnya Kru KotGa tidak bisa memberikan saran apapun, kecuali jika kamu tertarik untuk menambahkannya sebagai koleksi semata.

(KotakGame)