KotakGame

Berbeda dibanding negara lainnya dimana para gamer PC dan konsol memiliki jumlah yang seimbang. Kebanyakan gamer di Jepang masih menggunakan konsol sebagai perangkat gaming utama mereka. Selain lebih praktis, orang Jepang sangat menjunjung tinggi produk buatan negaranya.

Dilansir dari Dengeki Online, penjualan video game disana terkesan menurun setidaknya sampai satu dekade belakangan ini yang dimana penjualan video game tertinggi terjadi pada tahun 2007 lalu. Tidak hanya video game saja, penjualan konsol di negeri Sakura tersebut juga terus merosot. Nggak tanggung-tanggung, pada musim panas ini Jepang mengalami penurunan penjualan konsol sekitar 24.1 persen dan hanya memperoleh 14.2 miliar yen.

Baca ini juga :

» Shift Up, Developer Stellar Blade, Cari Rekrutan Baru Untuk Proyek Next-Gen
» Dragon's Dogma 2 Dikabarkan Tidak Akan Memiliki Settingan Graphic Mode Untuk Konsol
» Jadwal dan Venue Tokyo Game Show 2024 Diumumkan! Angkat Tema "Trailblaze the World with Gaming"
» Ramai, Seru, dan Epik! Yuk, Intip Keseruan Hari Pertama Motion Ime Festival 2023!
» ENDLESS Dungeon Early Unlock Sekarang Sudah Tersedia di PC dan Konsol!

Jika dibandingkan dengan musim panastahun 2007 lalu, penjualan video game dan konsol di Jepang sempat menyentuh angka 113.4 miliar yen. Sementara pada musim panas tahun, hanya mencapai angka 39.2 miliar yen. Sebuah penurunan yang sangat drastis.

Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Faktor pertama mungkin adalah game esports yang mulai bertebaran untuk perangkat PC. Mulai dari DOTA 2, League of Legends, Overwatch, hingga yang terbaru, Playerunknown's Battlegrounds. Faktor kedua adalah para gamer Jepang lebih "hobi" menghabiskan uangnya untuk game mobile yang ia mainkan. Beberapa game seperti F/GO, Granblue Fantasy, hingga Deresute, adalah bukti nyata bahwa gamer Jepang saat ini lebih meminati pasar game mobile.

(KotakGame)