NEWS

[Kisah Vainglory] Celeste & Vox Lore: Above the Boiling Bay

ClockWorange   |   Senin, 29 Jan 2018


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Kisah Vox dan Celeste berhubungan dengan kisah Ardan yang sebelumnya sudah kita bahas sekarang Kru KotGa akan membahas kisah tentang mereka berdua, yuk di simak!

Baca ini juga :

» Vainglory: Legion Of One Akan Hadir Untuk Kamu Yang Sudah Kangen Dengan Vainglory
» Update Terbaru Vainglory! Cross-Platform, Pemain PC dan Smartphone Akan Ketemu Dalam Satu Game
» Super Evil Megacorp akan Menghadirkan Vainglory Versi Windows dan Mac Awal Tahun 2019
» Tak Ingin Tertinggal, Secara Resmi Vainglory akan Hadir di Platfom PC!
» Hero Baru Vainglory, Anka si Assassin Lincah dengan Dagger Mematikannya!

"Berhenti berayun-ayun."

Dari atas sebuah mobil berkarat Carnie Wheel di sebuah taman hiburan yang telah lama ditinggalkan, Taizen Gate membentang luas penuh akan cahaya biru, hijau, dan ungu yang berkelip-kelip. Dari sebuah tempat yang begitu tinggi, Celeste hampir lupa bagaimana rasanya berjalan di jalanan, berbenturan dengan orang-orang dalam keramaian, jari-jarinya saling berkaitan dengan adiknya agar dia tidak tersesat, bagaimana pedagang-pedagang menjual ikan mati dan ayam yang masih hidup, bagaimana dia tidak dapat tidur dengan nyenyak dalam 15 tahun karena tanda MEKANIK di atas garasi ayahnya, yang mana bercahaya merah terang menembus tirai …. dan bagaimana bintang-bintang, beberapa di antaranya di atas kota yang terang, panggil dia.

Vox tersenyum lebar padanya, bahkan tanpa berpegangan, berayun maju dan mundur dengan kencang. “Apa? Seperti ini? Inikah yang membuatmu takut?"

"Aku tidak takut."

"Karena jika kau takut, aku akan berhenti."

"Diam."

Selama seharian, dia terus menaruh satu tangannya di dalam kantong bajunya, sebuah bola hangat dari cahaya terus ia genggam.

"Akui saja kau takut dan aku akan berhenti."

"Jika kau terjatuh, aku akan menertawakanmu."

Di atas kabut halcyon yang berbahaya yang keluar dari Boiling Bay, matahari tenggelam dengan warna oranye dan merah. Di antara kabut yang menutupi seluruh wilayah. Saat senja, tanah akan dipenuhi pemuda-pemuda Taizen, bernapas dengan masker gas. Di atas Carnie Wheel, si kembar bernapas tanpa kesulitan.

Mobil hiburan berbunyi karena ayunan. "Apa kau berpikir mereka telah mengetahui keberadaan kita?" tanya Celeste.

Semua orang di Taizen tahu ketika “turis” datang. Mereka mencoba datang diam-diam, tapi tidak peduli sebagus apa kau meniru pakaian mereka, tidak peduli sebagus apa logatmu, jika kau mulai bertanya, penduduk lokal akan tahu kalau kau bukan dari sekitar sini. Dan jika kau punya tato tanda penyihir atau sihir yang mudah diketahui, bagian belakang meja dari ruang teh akan mulai berdengung saat kau berbicara.

"Aku berharap juga begitu," Vox mengangkat bahunya. "Lelah juga terus bersembunyi. Biarkan mereka datang. Aku ingin melihat mata mereka secara langsung."

"Kau ingin balas dendam untuk ibu."

"Apa kau tidak ingin?"

"Aku ingin kita aman, sama seperti ayah."

"Aman itu tidak menyenangkan." Vox mulai berayun dengan lebih kencang lagi, sampai suara protes Celeste dapat didengar dari bawah kabut.

Click icon di bawah ini untuk download:

Get it on Google Play


(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru