KotakGame

Rasanya sudah menjadi rahasia umum jika seorang aktor diumumkan berperan dalam film superhero, khususnya Marvel Cinematic Universe (MCU), mereka akan melakukan pembentukan badan demi menyesuaikan perannya. Tak jarang juga, beberapa aktor tersebut mengakui bahwa dalam waktu setahun bahkan beberapa bulan saja, mereka sudah bisa mempunyai badan yang ideal.

Namun baru-baru ini. YouTuber populer PewDiePie mengkritik pedas terhadap aktor seperti Chris Hemsworth (Thor), yang ia rasa bentuk badan berototnya tampak tak natural atau berlebihan untuk ukuran badannya saat memerankan Thor Odinson. Nyatanya dalam beberapa film, bentuk badan milik Chris Hemsworth sebenarnya terlihat wajar-wajar saja.

Baca ini juga :

» Dinyatakan Bersalah, Marvel Resmi Pecat Pemeran Kang The Conqueror!
» Pemeran Utama Kang Terkena Kasus, MCU Kabarnya Akan Ubah Villain Utama Menjadi Dr Doom!
» Akhirnya Terlaksana, Kolaborasi MrBeast dengan Pewdiepie Sudah Tayang di Channel MrBeast!
» Akhirnya Jadi! Kolaborasi Antara MrBeast dan Pewdiepie Akan Tayang Pada Hari Sabtu!
» Rivalitas! MrBeast Akhirnya Berhasil Lewati Jumlah Video ditonton Milik Pewdiepie!

Selain Chris Hemsworth, PewDiePie juga membawa Kumail Nanjiani, yang berperan sebagai Kingo dalam Eternals, sebagai contoh lainnya. Ia menilai bahwa sangat mustahil bagi Kumail Nanjiani, bisa mendapat badan yang amat ideal dan berotot hanya dalam waktu setahun, dan menurut Pewds sudah pasti Kumail menggunakan Steroid agar bisa memperoleh hasil seperti itu.

PewDiePie menolak percaya jika kedua aktor tersebut mendapatkan bentuk badan super berotot hanya bermodalkan olahraga saja, dan menganggap adanya penggunaan steroid. Ia pun lalu mengkritik industri film termasuk Hollywood yang enggan memberikan transparansi mengenai kebenaran mengenai pembentukan badan dari aktor-aktor dalam film mereka.

Walaupun cukup kontroversial, banyak juga yang mendukung pernyataan PewDiePie dan mengaku senang, karena mau membuka rahasia kotor dalam dunia perfilman. Namun PewDiePie sendiri mengaku ia tak tahu siapa yang salah dalam masalah ini, apakah aktor yang memberikan informasi palsu, industri film yang menutupi ceritanya, atau para penonton yang berharap banyak?.

Sumber: Gamerant