NEWS

Dilarang Bermain di Chongqing Major, Kedua Pemain Ini Menuai Pro dan Kontra di Komunitas DOTA 2

ClockWorange   |   Senin, 26 Nov 2018


Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!

Makin update dengan berita game dan esports! Yuk subscribe ke channel YouTube KotakGame DI SINI dan Instagram KotakGame DI SINI! Bakal ada banyak FREE GIVEAWAY Diamonds, UC, PS4, gaming peripheral, dan lainnya!
Ketegangan semakin memuncak di komunitas DOTA 2 karena dua pemain Filipina telah di banned untuk bisa ikut berpartisipasi di Chongqing Major. Kedua pemain ini dibanned karena kasusnya yang baru-baru ini, mereka menggunakan bahasa yang dianggap rasis terhadap komunitas China.

Kedua pemain tersebut, Andre "skem" Ong sebelumnya dari comLexity Gaming (coL) dan Carlo "Kuku" Palad dari TNC Predator, mereka mendapat kecaman dari komunitas Cina karena tindakan mereka. Skem pertama kali membuat komentar rasis selama pertandingan Live melawan tim Cina di DreamHack DreamLeague Season 10, sementara Kuku membuat komentar yang sama dalam pertandingan pub beberapa waktu kemudian.

Baca ini juga :

» RRQ Hoshi dan EVOS Glory Masih di Papan Bawah, Ko Jo: Kalau Playoffs Tanpa Dua Tim ini Rasanya Hambar!
» Tak Sampai Satu Musim, Dlar Diumumkan Cabut dari Burmese Ghouls!
» Jalin Kerja Sama Selama 3 Tahun, Honor of Kings Jadi Game yang Dipertandingkan di Esports World Cup!
» Ditanya Mengenai RRQ Apakah Skylar Sentris, Watt: Benar 100%, Keliatan Nggak Ada yang Ngangkat Timnya!
» Terlalu Jago dan Tak Terkalahkan, RRQ Akira Lolos ke Grand Final MPL Latam Season 1!

Tokoh-tokoh terkemuka juga membuktikan kebenaran kejadian tersebut, termasuk manajer Team Secret, Matthew "Cyborgmatt" Bailey, mengonfirmasi apa yang awalnya rumor bahwa kedua pemain tersebut telah dilarang dari Major. Dia juga mengungkapkan bahwa larangan itu dapat diperpanjang hingga The International 2019 yang akan diselenggarakan di Shanghai, China.

Pihak TNC juga menuliskan komentar atas terjadinya kejadian tersebut.

Keiadian ini juga menarik pro dan kontra, banyak yang merasa keputusan akhir melarang kedua pemain ini adalah hal yang konyol, tapi ada juga yang sependapat dan merasa hal ini pantas mereka terima.

(KotakGame)

TAGS

Jika ingin mengirim artikel, kerjasama event dan memasang Iklan (adverstisement) bisa melalui email redaksi[at]kotakgame.com atau Hotline (021) 93027183
rekomendasi terbaru