OpenAI, yang mencapai popularitas melalui keberhasilan ChatGPT tahun lalu, kini membawa teknologinya ke dalam domain video. Perusahaan tersebut meluncurkan Sora, model AI generatif terbarunya. Sora memiliki fungsionalitas yang mirip dengan AI generative gambar OpenAI, DALL-E. Pengguna dapat mengetikkan deskripsi adegan yang diinginkan, dan Sora akan menghasilkan klip video dengan definisi tinggi sesuai permintaan. Selain itu, Sora dapat menghasilkan video berdasarkan gambar diam, melakukan perbaikan pada video yang ada, atau mengisi frame yang kosong.
Pertumbuhan teknologi generatif menuju video menjadi langkah selanjutnya setelah chatbot dan generator gambar sukses memasuki dunia konsumen dan bisnis. Meskipun para penggemar kecerdasan buatan dapat terkesan dengan peluang kreatifnya, perlu dicatat bahwa teknologi baru ini membawa risiko serius terkait misinformasi. Data dari Clarity, perusahaan machine learning, menunjukkan peningkatan 900% dalam pembuatan deepfake oleh AI dari tahun ke tahun.
Introducing Sora, our text-to-video model.
— OpenAI (@OpenAI) February 15, 2024
Sora can create videos of up to 60 seconds featuring highly detailed scenes, complex camera motion, and multiple characters with vibrant emotions. https://t.co/7j2JN27M3W
Prompt: “Beautiful, snowy… pic.twitter.com/ruTEWn87vf
Baca ini juga :
» Sutradara Sekaligus Animator One Piece Kecam Tren AI Ubah Foto Bergaya Ghibli
» Tencent Luncurkan AI Hunyuan T1, Lebih Cepat dan Akurat dari DeepSeek
» Bersosialisasi Dengan AI Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Menurut Pakar
» Didukung Telkom, Danantara Berencana Bangun Pusat AI di Indonesia!
» Activision mengaku menggunakan AI di game Call of Duty terbaru mereka
Dengan meluncurkan Sora, OpenAI berambisi untuk bersaing dengan alat AI generasi video dari perusahaan seperti Meta dan Google, yang mengumumkan Lumiere pada bulan Januari. Perusahaan lain seperti Stability AI dan Amazon juga telah merilis produk serupa. Saat ini, Sora memiliki batasan durasi video satu menit atau kurang. OpenAI, yang mendapat dukungan dari Microsoft, menganggap multimodalitas, yaitu penggabungan teks, gambar, dan video sebagai fokus utama dalam upayanya untuk menyediakan rangkaian model AI yang lebih luas.
COO OpenAI, Brad Lightcap, menjelaskan, "Dunia ini multimodal. Jika Anda mempertimbangkan cara kita memproses dan berinteraksi dengan dunia, melibatkan penglihatan, pendengaran, dan perkataan. Dunia ini lebih kompleks daripada sekadar teks, dan bagi kami, satu-satunya antarmuka yang lengkap adalah yang menyatukan berbagai modalitas."
Prompt: “A movie trailer featuring the adventures of the 30 year old space man wearing a red wool knitted motorcycle helmet, blue sky, salt desert, cinematic style, shot on 35mm film, vivid colors.” pic.twitter.com/0JzpwPUGPB
— OpenAI (@OpenAI) February 15, 2024
Meskipun Sora baru tersedia untuk sekelompok kecil penguji keamanan, atau "red teamers", perusahaan berencana untuk merilis demonstrasi publik dan makalah teknis pada hari Kamis. OpenAI juga sedang mengembangkan "pengklasifikasi deteksi" untuk mengidentifikasi klip video yang dihasilkan oleh Sora dan berencana menyertakan metadata yang membantu mengenali konten buatan AI. Sora, seperti ChatGPT, menggunakan arsitektur Transformer dan diharapkan menjadi landasan untuk model AI yang dapat memahami dan mensimulasikan dunia nyata.
Selain berita utama di atas, KOTAKGAME juga punya video menarik yang bisa kamu tonton di bawah ini.
Recommended by Kotakgame